Dalam dunia Kristen saat ini
terlihat ada gelombang pemikiran baru menyangkut tentang nama diri dari Tuhan.
Sumber permasalahannya ternyata bukan datang dari ajaran diluar Kristen, namun
merupakan reaksi dari kebingungan penganut Kristen sendiri tentang catatan nama
Tuhan yang ada dalam Alkitab, baik berupa bahasa aslinya, maupun terjemahannya
dalam Bahasa Indonesia.
Salah satunya tulisan yang saya baca pada website ini :
http://gkmin.net/?p=49
Intinya, tulisan tersebut berusaha
untuk mengembalikan nama diri Tuhan yang dianggap telah keliru arti kembali
menjadi Yahweh (YHWH). Saya sendiri tidak berminat ‘ikut campur’ memperdebatkan
kata ataupun istilah ‘Allah, Tuhan, Yahweh’ sesuai fokus dalam tulisan pada
website tersebut. Saya mencoba lebih memfokuskan diri kepada pertanyaan besar :
1. KAPAN NAMA ‘YHWH/YAHWEH’ SEBAGAI
NAMA DIRI TUHAN PERTAMA KALI DIPERKENALKAN..??
Dalam Perjanjian Lama tercantum
keterangan :
Kel 6:2 (6-1) Selanjutnya
berfirmanlah Allah kepada Musa: “Akulah TUHAN.
Kel 6:3 (6-2) Aku telah menampakkan diri kepada Abraham, Ishak dan Yakub sebagai Allah Yang Mahakuasa, tetapi dengan nama-Ku TUHAN Aku belum menyatakan diri.
Kel 6:3 (6-2) Aku telah menampakkan diri kepada Abraham, Ishak dan Yakub sebagai Allah Yang Mahakuasa, tetapi dengan nama-Ku TUHAN Aku belum menyatakan diri.
Kata ‘TUHAN’ berasal dari Bahasa
aslinya ‘Yahweh’ atau ‘YHWH’ yang tertulis dalam sumber Perjanjian Lama
berbahasa Ibrani. Untuk penjelasan lebih lengkap, anda bisa membacanya pada
website ini :
http://injil.ws/yesus/tuhan-allah.html
Maka ayat tersebut bisa dijelaskan
bahwa Tuhan telah berbicara/berfirman kepada Musa, sebagai pihak yang dipercaya
umat Kristen menulis 5 Kitab pertama dalam Perjanjian Lama, memberitahukan
bahwa nama-Nya adalah ‘YHWH/Yahweh’ sebagai nama diri, sekaligus dinyatakan
orang-orang sebelum itu belum mengenal nama diri tersebut. Namun si penulis
yang sama mengaku hal yang berbeda :
Kej 4:26 Lahirlah seorang anak
laki-laki bagi Set juga dan anak itu dinamainya Enos. Waktu itulah orang mulai
memanggil nama TUHAN.
Set adalah anak dari Adam dan Hawa,
dan nama diri Tuhan, yaitu ‘YHWH/Yahweh’ mulai dikenal orang pada jaman anak
dari Set, bernama Enos lahir. Bunyi ayat tersebut jelas menerangkan kapan nama
‘YHWH/Yahweh’ pertama kali diperkenalkan (yang digaris-bawahi). Disini muncul
pertanyaan : Mana dari kedua penjelasan tersebut yang benar..?? mengingat
keduanya bicara soal WAKTU pertama kali nama ‘YHWH/Yahweh’ diperkenalkan.
Apakah keduanya bisa disinkronkan dan diartikan bahwa yang tidak mengenal nama
YHWH/Yahweh sesuai Kel 6:3 itu hanyalah Abraham, Ishak dan Yakub saja..??
sedangkan orang lain sudah kenal dengan nama Tuhan tersebut, bahkan jauh
sebelum ketiga orang tersebut hidup. Katakanlah kita membenarkan saja hal
tersebut, sekalipun kedengarannya aneh mengingat Abraham, Ishak dan Yakub
merupakan orang-orang pilihan yang ajaran dan perkataannya banyak dikutip dalam
Alkitab dan tercatat sering ‘berdialog’ dengan Tuhan. Keterangan tersebut
kembali ‘dimentahkan’ oleh tulisan dari orang yang sama, yaitu Musa (menurut
anggapan Kristen) dalam ayat ini :
Kej 4:1 Kemudian manusia itu
bersetubuh dengan Hawa, isterinya, dan mengandunglah perempuan itu, lalu
melahirkan Kain; maka kata perempuan itu: “Aku telah mendapat seorang anak
laki-laki dengan pertolongan TUHAN.”
Terdapat apologi dari pemeluk
Kristen menyatakan bahwa wajar saja dalam Kitab Kejadian yang menceritakan
peristiwa sebelum jaman Musa sudah tertulis nama ‘YHWH/Yahweh’ karena kitab
tersebut memang ditulis oleh Musa yang sudah mengenal nama diri Tuhan tersebut.
Pendapat ini terlihat logis, misalnya untuk menjelaskan ayat ini :
Kej 2:4 Demikianlah riwayat langit
dan bumi pada waktu diciptakan. Ketika TUHAN Allah menjadikan bumi dan langit,
–
Kata ‘TUHAN’ merupakan terjemahan
dari ‘YHWH/Yahweh’ dan kata ‘Allah’ diterjemahkan dari asal kata ‘Elohim’.
Disitu bisa kita jelaskan bahwa Musa menceritakan tentang Tuhan yang sudah
diketahui namanya menciptakan alam semesta, kejadian penciptaan memang dimasa
silam, namun keterangannya dibuat pada jaman Musa. Ini adalah penjelasan yang
masuk akal. Namun bagaimana menjelaskan Kej 4:1 yang menceritakan tentang
UCAPAN dari Hawa yang adalah nenek dari Enos, kata yang keluar dari mulutnya
menyebut ‘YHWH/Yahweh’. Alasan bahwa tulisan tersebut dibuat pada jaman Musa
tidak bisa menolong, karena sekalipun ditulis kapanpun setelahnya, ucapan atau
perkataan orang yang dikutip tentu harus sesuai dengan apa yang diucapkan orang
tersebut pada waktu itu. Beda halnya kalau si pengarangnya sendiri memberikan
informasi atau penjelasan tentang sesuatu dimana lampau.
Maka untuk kasus ‘perkataan Hawa’
ini terdapat 2 kemungkinan :
a. Faktanya Hawa sama sekali tidak
menyebut ‘YHWH/Yahweh’ ketika menyambut kelahiran Kain, itu hanyalah merupakan
kata TAMBAHAN dari si pengarang kitab tersebut.
b. Atau Hawa memang menyebut nama diri Tuhan, namun yang pasti bukan ‘YHWH/Yahweh’, ada nama diri dari Tuhan lain yang sudah dikenal oleh Hawa pada waktu itu.
b. Atau Hawa memang menyebut nama diri Tuhan, namun yang pasti bukan ‘YHWH/Yahweh’, ada nama diri dari Tuhan lain yang sudah dikenal oleh Hawa pada waktu itu.
2. APAKAH ADA NAMA DIRI TUHAN SEBELUM DIPERKENALKAN PADA MUSA..??
Kita mencoba menelusuri jawaban
pertanyaan tersebut, dari ‘rimba-raya’ 5 Kitab Musa, terutama yang mencantumkan
kisah-kisah manusia sebelum nama ‘YHWH/Yahweh’ diperkenalkan kepada Musa. Saya
sendiri tidak akan mempermasalahkan ayat yang berbentuk ucapan/tulisan si
penulisnya, namun fokus kepada perkataan/ucapan orang yang dikutip dalam kitab
tersebut :
Kej. 15:2 Abram menjawab: “Ya Tuhan
ALLAH, apakah yang akan Engkau berikan kepadaku, karena aku akan meninggal
dengan tidak mempunyai anak, dan yang akan mewarisi rumahku ialah Eliezer,
orang Damsyik itu.”
.
Kej. 15:8 Kata Abram: “Ya Tuhan ALLAH, dari manakah aku tahu, bahwa aku akan memilikinya?”
.
.
Kej. 15:8 Kata Abram: “Ya Tuhan ALLAH, dari manakah aku tahu, bahwa aku akan memilikinya?”
.
Abraham memanggil Tuhannya dengan
panggilan ‘Tuhan ALLAH’, berasal dari kata ‘Elohim Yahweh’. Dalam kitab Kel 6:3
jelas dan terang dikatakan bahwa Ibrahim belum diperkenalkan dengan nama diri
Tuhan “YHWH/Yahweh’, maka muncul pertanyaan : apa nama Tuhan yang sebenarnya
keluar dari mulut Abraham tersebut..?? Apakah Abraham hanya menyebut kata
‘Tuhan’ atau ‘Elohim’ saja sebagai nama jabatan/sebutan/gelar, atau memang
menyebut dua-duanya, yang satu merupakan nama jabatan, yang lainnya adalah nama
diri Tuhan yang memang sudah dikenal Abraham, namun nama tersebut yang pasti
bukan ‘YHWH/Yahweh’…
Dalam banyak ayat, kita juga
menemukan istilah ‘El/Elohim/Eloah’ yang diakui oleh pihak Kristen sendiri
merupakan nama yang paling ‘dini’ ditemukan dalam Alkitab. Nama
‘El/Elohim/Eloah’ juga diakui punya dua makna, yaitu sebagai ‘nama diri’ dan
sebagai ‘nama jabatan’ (lihat http://injil.ws/yesus/tuhan-allah.html ). Lalu
darimana kita tahu ketika manusia sebelum Musa menyebut ‘El/Elohim/Eloah’ itu
harus diartikan dengan nama jabatan dan bukan nama diri. Itu hanyalah merupakan
‘pengarahan’ dari 5 kitab Musa yang sudah menyatakan nama diri Tuhan adalah
‘YHWH/Yahweh’, karena adanya pernyataan tersebut maka nama ‘El/Elohim/Eloah’
diposisikan sebagai nama jabatan dan bukan nama diri.
Dari tulisan diatas, bisa
disimpulkan :
a. Satu-satunya sumber penjelasan
tentang nama diri Tuhan ‘YHWH/Yahweh’ hanyalah 5 kitab Musa, yang
ditulis/kesaksian oleh Musa seorang diri (sesuai pemahaman Kristen).
b. Penjelasan tentang kapan pertama kali nama diri Tuhan ‘YHWH/Yahweh’ diperkenalkan ternyata simpang siur.
c. Penjelasan tentang nama diri Tuhan ‘YHWH/Yahweh’ dalam kitab tersebut ternyata mempunyai kesalahan dan tidak berdasarkan fakta yang sebenarnya.
d. Ada indikasi dalam kitab tersebut bahwa orang-orang sebelum jaman Musa telah menyebut nama diri Tuhan yang lain.
e. Ada indikasi bahwa nama diri Tuhan tesebut adalah ‘El/Elohim/Eloah’ yang mirip dengan nama diri Tuhan dalam ajaran Islam yaitu ‘Allah’
b. Penjelasan tentang kapan pertama kali nama diri Tuhan ‘YHWH/Yahweh’ diperkenalkan ternyata simpang siur.
c. Penjelasan tentang nama diri Tuhan ‘YHWH/Yahweh’ dalam kitab tersebut ternyata mempunyai kesalahan dan tidak berdasarkan fakta yang sebenarnya.
d. Ada indikasi dalam kitab tersebut bahwa orang-orang sebelum jaman Musa telah menyebut nama diri Tuhan yang lain.
e. Ada indikasi bahwa nama diri Tuhan tesebut adalah ‘El/Elohim/Eloah’ yang mirip dengan nama diri Tuhan dalam ajaran Islam yaitu ‘Allah’
3. BAGAIMANA CERITANYA MENURUT AL-QUR’AN…??
Sekarang kita coba mengemukakan
berdasarkan sumber yang lain, sebagaimana 5 kitab Musa, sumber tersebut juga
berdasarkan ‘kesaksian seorang diri’ dari nabi Muhammad SAW. Saya sendiri tidak
menemukan kata ‘Allah’ keluar dari mulut nabi Adam dan Hawa termasuk juga
ketika Al-Qur’an bercerita tentang penciptaan manusia dan kehidupan kedua nenek
moyang umat manusia tersebut ketika berada di ‘jannah’. Satu-satunya sebutan
Tuhan yang ada, hanyalah kata ‘rabb’, yaitu bahasa Arab dari nama jabatan Tuhan
:
[
7:23] Keduanya berkata: “Ya Tuhan
kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni
kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang
yang merugi.
Saya juga tidak menemukan nama diri
‘Allah’ tersebut keluar dari mulut Iblis maupun malaikat pada peristiwa
tersebut. Para malaikat dicatat menyebut kata ganti orang pertama ‘Engkau’ dan
Iblispun juga demikian, selain menyebut ‘Engkau’ juga menyebut kata ‘Tuhan’
sebagai nama jabatan. Apa rahasia dibalik ini..?? Apakah waktu disurga dan
ketika Adam dan Hawa diturunkan ke bumi, Allah belum memperkenalkan
nama-Nya..?? Manusia yang pertama yang menyebut nama Allah adalah Habil, anak
nabi Adam dan Hawa :
[5:27] Berkata Habil: “Sesungguhnya
Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa”.
Darimana Habil mengetahui nama diri
Tuhan tersebut..?? Apakah dari kedua orang tuanya..?? Disini kita bisa
menganalisa bahwa ‘kemungkinan besar’ nama diri Tuhan sudah diperkenalkan sejak
Adam pertama kali diciptakan dan berdiam di ‘jannah’ bersama istri beliau. Logikanya,
kalau Tuhan memberikan pengetahuan tentang nama-nama sesuatu, maka pertama kali
yang akan diberitahukan-Nya pastilah nama-Nya sendiri. Apalagi Adam dan Hawa
pertama kali tinggal disurga, ‘rumah’ Tuhan dan berkumpul bersama Tuhan. Tidak
masuk akal kalau anda misalnya tinggal di istana Presiden RI, namun selama anda
berdiam disitu bertahun-tahun sama sekali tidak diperkenalkan siapa nama
Presidennya. Jadi ketika Al-Qur’an menerangkan :
[2:31] Dan Dia mengajarkan kepada
Adam nama-nama seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu
berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang benar
orang-orang yang benar!”
Apakah masuk akal kalau Allah
memberi pengetahuan kepada Adam tentang nama benda ; bumi, langit, burung, pohon,
binatang..tapi tidak memperkenalkan nama diri-Nya sendiri..?? Sekalipun
Al-Qur’an tidak menginformasikannya, namun berdasarkan ayat-ayat lain yang bisa
kita ‘rangkai’ dengan akal sehat, kesimpulan akan mengarah kepada : Tuhan
memang telah memperkenalkan nama diri-Nya sejak pertama-kali manusia
diciptakan. Selanjutnya secara konsisten, Al-Qur’an menyampaikan manusia
setelah itu mengenal nama diri Allah sebagai nama Tuhan yang harus disembah :
[7:59] Sesungguhnya Kami telah
mengutus Nuh kepada kaumnya lalu ia berkata: “Wahai kaumku sembahlah Allah,
sekali-kali tak ada Tuhan bagimu selain-Nya.”
[21:66] Ibrahim berkata: Maka mengapakah kamu menyembah selain Allah sesuatu yang tidak dapat memberi manfa’at sedikitpun dan tidak (pula) memberi mudharat kepada kamu?”
[12:66]maka Ya’qub berkata: “Allah adalah saksi terhadap apa yang kita ucapkan (ini)”.
[21:66] Ibrahim berkata: Maka mengapakah kamu menyembah selain Allah sesuatu yang tidak dapat memberi manfa’at sedikitpun dan tidak (pula) memberi mudharat kepada kamu?”
[12:66]maka Ya’qub berkata: “Allah adalah saksi terhadap apa yang kita ucapkan (ini)”.
Bahkan Al-Qur’an juga menjelaskan
nabi dan Rasul Allah sesudah itu juga memanggil Allah sebagai nama diri Tuhan
yang harus disembah :
[7:140] Musa menjawab: “Patutkah aku
mencari Tuhan untuk kamu yang selain dari pada Allah, padahal Dialah yang telah
melebihkan kamu atas segala umat.
[5:72] Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam”, padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu”.
[5:72] Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam”, padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu”.
Khususnya buat nabi Isa Almasih,
ternyata berdasarkan catatan alkitab Perjanjian Baru, beliau juga menyebut kata
‘El/Elohim/Eloah’, atau yang mirip dengan bunyi kata tersebut. Kitab Perjanjian
Baru aslinya ditulis dalam Bahasa Yunani, namun khusus untuk ucapan Yesus ini,
kalimatnya tidak diterjemahkan :
Menarik sekali bahwa ketika Yesus
sendiri berseru di kayu salib ia menterjemahkan kata ‘El’ dalam bahasa Ibrani
itu menjadi ‘Eloi’ dalam bahasa Aram yang dalam terjemahan LAI disebut sebagai
bahasa Ibrani. Bahasa aslinya sebenarnya adalah ‘hebraic dialekto’ (dialek
Ibrani) atau ‘hebraisti’ (lidah orang Ibrani).
http://injil.ws/yesus/tuhan-allah.html
Ternyata Yesus tidak berseru
‘YHWH/Yahweh’, padahal beliau waktu itu bukan dalam kondisi dan situasi
‘sembarangan’ sesuai larangan dalam Perjanjian Lama :
Kel 20:7 Jangan menyebut nama TUHAN,
Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang
menyebut nama-Nya dengan sembarangan.
Tidak seorangpun punya pikiran kalau
ketika itu Yesus memanggil nama diri Tuhan ‘YHWH/Yahweh’ artinya Yesus sudah
memanggil nama Tuhan dengan sembarangan, justru seharusnya dalam kondisi kritis
tersebutlah Yesus paling pantas memanggil nama diri Tuhan yang dikeramatkan
kaum Yahudi tersebut. lalu mengapa Yesus sampai lupa dan malah memanggil nama
Tuhan yang lain..??
4. PERKEMBANGAN BAHASA
Dalam beberapa penjelasan, termasuk
dalam tafsir Al-Qur’an, dijelaskan bahwa kata ‘Allah’ sebagai nama diri bisa
berasal dari Bahasa Arabnya ‘al-ilaah’ :
Tetapi banyak ulama berpendapat,
bahwa kata ‘Allah’ asalnya adalah ‘Ilaah’, yang dibubuhi huruf ‘Alif’ dan
‘Laam’ dan dengan demikian, ‘Allah’ merupakan nama khusus, karena itu tidak
dikenal bentuk jamaknya. Sedangkan ‘Ilaah’ adalah nama yang bersifat umum dan
yang dapat berbentuk jamak (plural), yaitu ‘Alihah’. Dalam Bahasa Inggeris,
baik yang bersifat umum maupun khusus, keduanya diterjemahkan dengan ‘god’, demikian
juga dalam Bahasa Indonesia keduanya dapat diterjemahkan dengan ‘tuhan’, tapi
cara penulisannya dibedakan. Yang bersifat umum ditulis dengan huruf kecil
‘god/tuhan’, dan yang bermakna khusus ditulis dengan huruf besar ‘God/Tuhan’.
http://forum.swaramuslim.com/more.php?id=3870_0_14_0_M
Sekarang bagaimana kalau logikanya
kita balik..?? kata ‘al-ilaah’ tersebut justru berasal dari nama diri
Allah..??, dalam pekembangan suatu bahasa, umum kita temukan nama diri
seseorang berkembang menjadi suatu istilah/sebutan gelar. Misalnya nama diri
Adam, kemudian berkembang menjadi suatu istilah buat laki-laki, misalnya
disebut : kaum adam untuk menunjukkan sekelompok laki-laki. Contoh tersebut
bukan tidak mungkin terjadi kepada nama diri ‘Allah’. Dalam perkembangannya kemudian
Bahasa Arab mengadopsi nama yang sudah dikenal umat manusia sejak pertama itu
menjadi istilah untuk sesuatu ‘Yang Disembah.
Oleh Archa ,swaramuslim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar