Bagian Keempat
Meskipun India bukanlah
negara muslim, namun aktivitas para misionaris di sana juga patut kita
cermati. Di negeri ini, para misionaris ternyata menggunakan metode lain,
yaitu dengan berkedok sebagai turis. Pendeportasian seorang misionaris
Amerika Joseph W. Cooper dari India memperlihatkan aktivitas ilegal kaum
misionaris di kawasan barat India.
Cooper adalah seorang
misionaris Amerika yang berkunjung ke India dengan menggunakan visa turis.
Tapi, ia di sana malah sibuk menyampaikan agama Kristen. Pemerintah India
akhirnya memberikan dia tempo satu minggu untuk meninggalkan India. Menurut
polisi India,
Cooper telah melanggar undang-undang tahun 1995 pemerintah
India. Berlandaskan kepada undang-undang ini, tidak dibenarkan seseorang
melakukan aktivitas penyebaran agama dengan menggunakan visa turis.
Sebenarnya, tidak ada
laporan menyangkut isi ceramah misionaris Kristen di Propinsi Kerala itu.
Tetapi, serangan terhadapnya oleh sekelompok extremis Hindu hingga ia
cedera, memperlihatkan betapa sensitifnya ucapan Joseph W. Cooper. Untuk
mencegah berlanjutnya ketegangan, sembilan orang anggota sebuah organisasi
extrim Rashtriya Swayamsevak Sangh telah ditangkap.
Pengesahan undang-undang
tahun 1995 mengenai larangan aktivitas penyebaran agama bagi pengunjung yang
memiliki visa turis menunjukkan bahwa kasus serupa pernah terjadi. Untuk
menghalangi aktivitas misionaris agama yang menggunakan visa turis itulah
akhirnya pemerintah India telah mengesahkan undang-undang ini. Dengan
melihat keragaman ras, agama, dan bahasa, juga kemiskinan yang meluas, India
merupakan lapangan yang potensial bagi aktivitas misionaris agama.
Pertumbuhan penduduk
secara berlebihan, juga keterbatasan sumber dana pemerintah India untuk
melaksanakan program pembangunan, kesehatan, dan pendidikan, telah
menyebabkan meningkatnya kemiskinan di India. Selain masalah kemiskinan,
terdapat 44 persen orang dewasa di India yang buta huruf. Ini merupakan
salah satu faktor pendukung maraknya aktivitas misionaris agama di negara
tersebut. Dari sudut ini, yang mengkhawatirkan pemerintah India ialah
pemanfaatan atas kondisi ini oleh pihak asing untuk mencapai tujuan dan
kepentingan mereka.
Salah satu metode negara
asing ialah pengiriman para misionaris dengan kedok turisme. Oleh sebab itu,
pemerintah India memperhatikan perilaku para turis dengan lebih teliti
sehingga mereka jangan sampai berceramah masalah keagamaan.
Aktivitas misioner di
India sepanjang tahun-tahun terakhir ini telah menggerakkan sentimen
orang-orang Hindu extrim dan meningkatkan kekerasan berdarah. Tampaknya
sentimen atas gerakan misioner ini menjadi bertambah kuat dengan berkuasanya
Partai Bharatiya Janata. Extrimis Hindu memiliki agenda pelaksanaan
kebijakan Hinduisme di India dan aktivitas religius apapun yang berpotensi
menyinggung agama Hindu pasti akan ditentang.
Orang-orang Kristen yang
merupakan dua persen dari satu milyar penduduk orang India, hingga kini
hidup dalam keadaan damai dengan para penganut agama lain ataupun kelompok
minoritas lainnya.
Oleh karena itu,
terdapat kekhawatiran dalam masyarakat Kristen India bahwa sebagian oknum
ingin menjalankan aktivitas misionernya di bawah kedok turis, dan masalah
ini bisa menyebabkan hubungan Hindu dan Kristen menjadi runcing.
Menurut pandangan para
pengamat politik, dengan memperhatikan kondisi ekonomi rakyat negara-negara
Asia Selatan, lahan aktivitas misioner tidak saja terbatas di India. Di
negara-negara lain juga aktivitas itu sangat mungkin ada. Oleh karenanya,
keberhasilan aktivitas misionaris Kristen berkedok turisme di India itu akan
berakibat kepada semakin merebaknya aktivitas serupa di kawasan lain.
Dari sudut ini, para
pengamat percaya bahwa salah satu faktor meningkatnya perang di antara
kelompok di kawasan Asia Selatan termasuk India, ialah aktivitas misionaris
agama. Dalam hal ini, salah satu metode adikuasa dan imperialis untuk
mengembangkan infiltrasinya, ialah dengan menggunakan missionaris di
perbagai kawasan dunia. Memberi hadiah dan membangun pusat yang secara
lahiriah memberikan manfaat pragmatis bagi masyarakat setempat, termasuk
salah satu langkah misioner di berbagai negara.
Sebagaimana yang
disebutkan dalam surat kabar, misionaris yang telah dideportasi dari India
itu sebenarnya telah bertahun-tahun keluar masuk ke negara ini. Realitas ini
menyebabkan kekhawatiran pemerintah India bahwa dengan menggunakan paspor
turis, Joseph W. Cooper telah mengunjungi berbagai kawasan untuk meneliti
tradisi, budaya, serta kondisi sosial-politik dan kebudayaan setempat.
Sebagian organisasi
India dan aktivis keagamaan menilai aktivitas misionaris Amerika di bawah
kedok turisme itu dilakukan secara terorganisir. Karenanya, aktivitas agama
Kristen mendapat reaksi negatif yang sangat keras.
Karena dianggap
menciptakan suasana saling curiga di antara orang-orang Hindu dan Kristen,
pada tahun-tahun lalu, sejumlah gereja diserang oleh orang yang tidak
dikenal. Tahun 2000 lalu, untuk pertama kalinya selepas kemerdekaan India,
minoritas Kristen India merasa tidak aman. Sebagian organisasi India melihat
aktivitas misioner untuk menarik orang-orang Hindu kepada agama kristen itu
dilakukan dalam rangka sebuah program yang meluas dengan tujuan untuk
mengubah India menjadi sebuah negara Kristen. Oleh sebab itu, Hindu extremis
menentang keras kehadiran misionaris agama.
Tahun 2000 lalu,
kelompok Bajrang Dal, sebuah cabang militer Organisasi RSS meminta penganut
Kristen supaya dikeluarkan dari wilayah Uttar Pradesh. Dengan demikian, yang
menciptakan kekhawatiran tidak saja aktivitas agama misioner dan ruhaniawan
Kristen.
Tentu saja, sikap
fanatisme ekstrim kaum Hindu di India tidak hanya mengambil korban kaum
Kristen, melainkan juga umat muslim India yang telah hidup di India sejak
berabad-abad yang lalu. Umat muslim India bahkan turut serta secara aktif
dalam perang memperjuangkan kemerdekaan India.
Reaksi yang ditunjukkan
oleh kelompok extrim Hindu di India sangatlah mengkhawatirkan. Peperangan
berdarah di antara umat beragama terjadi di berbagai kawasan India. Dalam
hal ini, dipastikan bahwa tidak ada satu golongan pun yang akan mendapatkan
keuntungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar