Bagian
Kedelapan
Sebagaimana yang sudah
kita ketahui, para rasul yang diutus oleh Tuhan untuk menyampaikan kebenaran
dan menyelamatkan manusia, memiliki tempat yang mulia di antara para
pengikutnya. Oleh karena itu, para rasul amat dicintai dan dihormati oleh
para pengikutnya. Ketidakhormatan atau perendahan terhadap posisi seorang
rasul merupakan penghinaan terhadap agama Ilahi. Menurut kepercayaan kaum
muslimin, semua rasul Tuhan, khususnya Rasulullah Muhammad SAW memiliki
posisi yang mulia. Oleh karena itu, kaum muslimin menghormati semua utusan
Tuhan yang suci ini.
Sebaliknya, kaum
misionaris berusaha menempatkan para rasul utusan Tuhan itu sebagai manusia
biasa, atau bahkan lebih rendah dari itu. Sebagaimana kita lihat dalam
tahun-tahun terakhir ini di Barat, banyak buku-buku atau film-film yang
isinya merendahkan Nabi Isa a.s.
Cara ini juga diterapkan
terhadap Rasul Islam Muhammad SAWW oleh sebagian orang yang fanatik dan
berpandangan sempit di Barat. Apalagi, usaha penyelewengan atau
pemutarbalikan atas kepribadian Rasulullah memiliki preseden dalam sejarah
gereja atau sejarah Barat.
Penyelewengan para
misionaris dan orientalis dalam tulisan atau pembicaraan mereka mengenai
Rasulullah menunjukkan niat buruk mereka atau, terkadang, ketidaktahuan
mereka yang mendalam mengenai agama Islam. Mereka juga sama sekali tidak
memberikan dalil atau argumen yang berterima dalam menjelek-jelekkan
Rasulullah. Misalnya, sebagian orientalis seperti Elvis Springer dari
Austria, menyatakan bahwa nama Muhammad bukanlah nama khusus untuk nabi umat
Islam. Nama tersebut berasal dari Dinasti Injil dan pengikutnya. Padahal,
bukti sejarah jelas menunjukkan bahwa nama Muhammad telah diberikan kepada
rasul Islam sejak dia lahir ke dunia.
Kelompok misionaris dan
orientalis lainnya dengan menyelewengkan sejarah berusaha untuk menunjukkan
bahwa sesungguhnya nabi Muhammad adalah seorang yang bisa membaca dan
menulis, sehingga Al-Quran merupakan hasil pikiran beliau dan bukan murni
firman Allah. Padahal, dalam Al-Quran banyak ayat yang menyebutkan rahasia
dan petunjuk mengenai fenomena di dunia, yang mengandung ilmu-ilmu yang
tidak diketahui manusia di zaman hidupnya Rasulullah, bahkan berabad-abad
kemudian.
Misalnya, dalam surat
An-Naml ayat 88, Allah berfirman “Kau melihat bahwa gunung-gunung itu dan
mengira bahwa mereka diam tidak bergerak, padahal, mereka itu bergerak
seperti awan.” Ayat ini merupakan salah satu mukjizat Al-Quran. Meskipun
gunung-gunung kelihatannya diam, Al-Quran menyebutkan bahwa sesungguhnya
mereka bergerak bagaikan gerakan awan. Gerakan gunung ini memiliki beberapa
penafsiran. Salah satunya, gerakan gunung menunjukkan pada gerakan bumi.
Yaitu, gunung-gunung juga bergerak seiring dengan bumi yang berotasi
mengelilingi matahari. Artinya, Al-Quran, ribuan tahun yang lalu telah
memberitahukan manusia tentang rotasi bumi.
Dengan bukti seperti
ini, bagaimana mungkin para misionaris dan orientalis bisa menyatakan bahwa
Al-Quran adalah hasil pikiran Nabi Muhammad? Fenomena mengenai rotasi bumi
baru dipahami oleh para ilmuwan berabad-abad setelah Al-Quran diturunkan.
Galileo Galilei dan Copernicus pada akhir abad ke-16 dan awal abad ke-17
mengungkapkan fenomena rotasi bumi ini dan menimbulkan kemarahan gereja. Ini
adalah salah satu bukti sejarah bahwa memang sesungguhnya Nabi Muhammad
adalah manusia yang ummi atau tidak bisa baca-tulis. Artinya, isi
Al-Quran Al-Karim adalah murni firman Tuhan dan bukan hasil belajar
Rasulullah.
Kaum misionaris dan
orientalis juga membicarakan Rasulullah dengan membuat legenda dan
kisah-kisah bohong. Grotius menyatakan bahwa Rasulullah telah mengharamkan
umatnya untuk membaca Al-Quran agar mereka tidak menemukan kebohongan dalam
kata-kata Muhammad SAWW. Padahal, Quran sendiri bermakna sesuatu yang dibaca
dan Al-Quran banyak mengandung ayat yang menyeru kepada manusia agar selalu
membaca Al-Quran. Al-Quran juga memiliki banyak ayat yang menyuruh manusia
untuk berpikir dan menggunakan akalnya.
Pemikiran dan hasil
penulisan para misionaris dan orientalis Barat merupakan sumber
kesalahkaprahan para penulis dan pengamat masalah dunia Timur di Eropa.
Misalnya penulis Perancis Voltaire pernah memberikan penilaian yang salah
terhadap Islam karena dia terpengaruh oleh pemikiran Jean Gagnier. Namun,
setelah Voltaire mengenal hakikat Islam, dia berbalik mengecam Gagnier.
Voltaire membela Islam dengan mengkritik para penulis yang menggunakan
sumber yang tidak benar untuk menukil legenda-legenda yang buruk.
Voltaire berkata, “Saya
telah membuat kesalahan besar terhada Muhammad.” Dia lalu membuat tulisan
berisi puji-pujian terhadap Nabi Muhammad. Dia mengakui, “Agama Muhammad
adalah agama yang berlandaskan akal yang jernih dan Muhammad bukanlah orang
gila. Dia adalah seorang pemimpin besar dan pembebas dunia yang hebat serta
menyampaikan agama terbesar bagi umat manusia.”
Dewasa ini, para
misionaris masih terus melanjutkan cara-cara pendahulunya. Di Barat, kini
banyak yang membuat tulisan-tulisan yang lemah untuk menyerang Islam dan
karena itu, mereka mendapat hadiah dari para pemimpin negara Barat. Pada
tahun-tahun terakhir, dengan semakin meningkatnya perhatikan umat manusia
terhadap agama Islam, kaum misionaris berusaha menyampaikan
kritikan-kritikan baru mereka terhadap Islam agar umat manusia bisa
dijauhkan dari kebenaran Islam. Salah satu metode mereka adalah dengan
menggunakan orang-orang Islam yang telah menjual diri mereka sendiri.
Jika di masa-masa lalu,
para misionaris dan orientalis Barat berusaha menyelewengkan kebenaran untuk
menutup-nutupi kebenaran Islam dan tokoh-tokoh sucinya , kini, orang-orang
seperti Taher bin Jalun, Salman Rushdi, Taslima Nasrin melanjutkan pekerjaan
Uskup Turpin, Pendeta Inchbald, dan Pendeta Henry Martin. Mereka menciptakan
tulisan yang dikatakan sebagai karya sastra yang jauh dari kebenaran sejarah
dan berisi penghinaan terahdap Nabi Muhammad. Dengan cara itu, mereka
berusaha menjatuhkan agama Allah ini. Namun demikian, secara jelas bisa
dilihat bahwa dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dunia dan
ketertarikan mereka terhadap agama Islam, usaha para misionaris itu menemui
kegagalan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar