Dalam sebuah makalah yang berjudul 'SALIB KRISTUS DALAM PERSPEKTIF PENULIS
ARAB-MUSLIM KONTEMPORER' Bambang Noorsena menyatakan bahwa Salib Kristus dan
Thariq al-Alam (Jalan Sengsara)-Nya adalah salah satu "batu
sandungan" dalam dialog teologis Kristen-Islam hingga sekarang. Salah satu
alasan penolakan Islam atas historisitas penyaliban Yesus, didasarkan atas
sebuah ayat dalam al-Qur’an; Wa maaqataluhu wa maa shalabuhu wa lakin
syubiha lahum. (Mereka tidak membunuhnya dan tidak pula mereka menyalibkannya,
melainkan yang disamarkan bagi mereka" (Q.s. An-Nisa’/4:157).
Makalah yang disampaikan dalam "Pengajian Injil" yang diselenggarakan Institute for Syriac Christian Studies (ISCS) Surabaya, di Gedung Keuskupan, Jl.W.R.Supratman No.4, Surabaya, 2 Juli 2004 itu penting untuk dikritisi. Meski sudah lewat, makalah yang dimuat di www.iscs.or.id sangat mendasar bagi "akidah".
Makalah yang disampaikan dalam "Pengajian Injil" yang diselenggarakan Institute for Syriac Christian Studies (ISCS) Surabaya, di Gedung Keuskupan, Jl.W.R.Supratman No.4, Surabaya, 2 Juli 2004 itu penting untuk dikritisi. Meski sudah lewat, makalah yang dimuat di www.iscs.or.id sangat mendasar bagi "akidah".