Jawaban untuk Pendeta Antonius Richmon Bawengan (1)
Kasus kerusuhan Temanggung pada Senin, 8 Februari 2011 lalu dipicu oleh buku hujatan Islam dalam buku “Ya Tuhanku, Tertipu Aku!” yang disebarkan Pendeta Antonius Richmon Bawengan kepada warga Muslim Temanggung. Buku bersampul hijau setebal 60 halaman ini penuh dengan hujatan terhadap Islam. Dalam buku yang tidak mencantumkan nama penulis dan penerbit ini, digelar ratusan hujatan Islam yang dibagi dalam 21 poin.
Selanjutnya pada sub judul “Mohon Ditunjuki Jalan Yang Lurus,” Pendeta Richmon melecehkan Allah sebagai Tuhan yang jahat dan menipu umat Islam ke neraka. Berikut kutipannya:
“Penganut Agama Arabi mentaati ketentuan untuk menyembah Allah, antara lain dalam bentuk shalat 5 waktu, yang berlangsung 17 rekaat setiap hari. Dalam setiap rekaat shalatnya, umat Muhammad umumnya melafazkan Al-Fatihah, yang berisi antara lain: “…Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang Engkau telah anugerahkan nikmat kepada mereka…”
17 kali sehari kalimat permohonan itu diucapkan oleh muslim yang takwa. Hari ini belum dikabulkan, besok memohon lagi. Tidak dikabulkan, lanjut dengan permohonan di hari berikutnya. 6100 kali dimohonkan dalam setahun, tidak terkabul juga.
Fakta menunjukkan bahwa sampai hari ini, sesudah 15 abad agama Islam berkembang, permohonan tentang Jalan yang lurus itu berlanjut terus. Berarti Allah belum/tidak mengabulkannya. Begitu jahatnya Allah?
Oleh Allah, sesembahan muslim, umat muslim diperlakukan serupa dengan onta yang dibodohi oleh manusia cerdas.... Umat muslim yang takwa berharap terus, hari lepas hari bermohon, dan berharap, agar beroleh Jalan Lurus ke Surga. Dengan rajin beribadah, shalat 5 waktu, berharap ditunjuki Jalan Lurus. Sampai di ujung jalan-hidupnya tidak diperolehnya. Apa artinya keadaan itu?
Kasus kerusuhan Temanggung pada Senin, 8 Februari 2011 lalu dipicu oleh buku hujatan Islam dalam buku “Ya Tuhanku, Tertipu Aku!” yang disebarkan Pendeta Antonius Richmon Bawengan kepada warga Muslim Temanggung. Buku bersampul hijau setebal 60 halaman ini penuh dengan hujatan terhadap Islam. Dalam buku yang tidak mencantumkan nama penulis dan penerbit ini, digelar ratusan hujatan Islam yang dibagi dalam 21 poin.
Selanjutnya pada sub judul “Mohon Ditunjuki Jalan Yang Lurus,” Pendeta Richmon melecehkan Allah sebagai Tuhan yang jahat dan menipu umat Islam ke neraka. Berikut kutipannya:
“Penganut Agama Arabi mentaati ketentuan untuk menyembah Allah, antara lain dalam bentuk shalat 5 waktu, yang berlangsung 17 rekaat setiap hari. Dalam setiap rekaat shalatnya, umat Muhammad umumnya melafazkan Al-Fatihah, yang berisi antara lain: “…Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang Engkau telah anugerahkan nikmat kepada mereka…”
17 kali sehari kalimat permohonan itu diucapkan oleh muslim yang takwa. Hari ini belum dikabulkan, besok memohon lagi. Tidak dikabulkan, lanjut dengan permohonan di hari berikutnya. 6100 kali dimohonkan dalam setahun, tidak terkabul juga.
Fakta menunjukkan bahwa sampai hari ini, sesudah 15 abad agama Islam berkembang, permohonan tentang Jalan yang lurus itu berlanjut terus. Berarti Allah belum/tidak mengabulkannya. Begitu jahatnya Allah?
Oleh Allah, sesembahan muslim, umat muslim diperlakukan serupa dengan onta yang dibodohi oleh manusia cerdas.... Umat muslim yang takwa berharap terus, hari lepas hari bermohon, dan berharap, agar beroleh Jalan Lurus ke Surga. Dengan rajin beribadah, shalat 5 waktu, berharap ditunjuki Jalan Lurus. Sampai di ujung jalan-hidupnya tidak diperolehnya. Apa artinya keadaan itu?
Neraka! Mereka yang belum beroleh Jalan Lurus, berarti tidak berjalan lurus ke Surga, setelah ajal pasti ke Neraka.
Terus terang, kami, Kaum Injili merasa kasihan kepada Saudara-saudara umat muslim, tetapi geram terhadap Allah, yang begitu JAHAT, menipu ratusan juta manusia.” (hlm 2-3).
Rusak betul logika Pendeta Richmon ini. Hanya dengan fakta bahwa umat Islam selalu membaca doa “ihdinash shiraathal mustaqiim” (tunjukilah kami jalan yang lurus) dalam shalat, sekonyong-konyong disimpulkan bahwa umat Islam masih belum mendapat petunjuk dari Tuhan. Lalu dituduhkan bahwa Tuhannya umat Islam jahat dan penipu karena sudah 15 abad, umat Islam belum diberi jalan yang lurus sehingga harus meminta jalan yang lurus minimal 17 kali sehari atau 6100 kali setahun.
Salah besar! Tidak benar tuduhan Pendeta Richmon bahwa umat Islam seperti onta bodoh yang belum berada di jalan yang lurus sehingga terus meminta dalam shalat.
Shiraathal mustaqiim adalah jalan lurus Islam yang jelas tidak berliku-liku, yaitu mengikuti tuntunan Allah dan Rasulullah SAW. Umat Islam sudah berada di jalan yang benar/lurus karena meneladani Nabi Muhammad SAW. Allah menyebut Nabi Muhammad SAW sebagai salah satu di antara para nabi yang berada di jalan yang lurus:
“Sesungguhnya kamu (Muhammad) salah seorang dari rasul-rasul di jalan yang lurus” (Qs Yasin 3-4, baca juga: Al-Hajj 67).
Tak ada cara lain bagi orang yang ingin selamat di jalan yang lurus, kecuali mengikuti ajaran Nabi Muhammad. Siapapun yang berpaling dari ajaran Rasulullah maka ia menyimpang dari jalan yang lurus (Al-Mu‘minun 73-74, Al-An’am 153).
Di jalan yang lurus ini, Nabi Muhammad berada satu corp dengan para nabi sebelumnya, antara lain Nabi Ibrahim (An-Nahl 120-121); Nabi Musa dan Harun (As-Shaffat 118); Nabi Ishaq, Yakub, Nuh, Daud, Sulaiman, Ayub, Yusuf, Musa, Harun, Zakariya, Yahya, Ilyas, Ismail, Ilyasa’, Yunus, Luth AS (Al-An’am 84-87), dll. Karena agama para Nabi Allah itu sama yaitu Dinul Islam, satu-satunya agama yang diridhai Allah (Ali Imran 19).
Konsekuensinya, siapapun orang yang mencari agama lain selain Islam, maka pasti tidak akan diterima oleh Allah SWT (Ali Imran 85). Karena Allah telah menjamin bahwa ajaran Islam telah sempurna (Al-Ma’idah 3).
Sebagai agama yang sempurna dan diridhai, Islam memiliki beberapa keunggulan, antara lain: bersifat komprehensif (Al-An’am 38), universal (Al-A’raf 158), sesuai dengan fitrah manusia (Ar-Rum 30), menjadi rahmat bagi seluruh alam semesta (Al-Anbiya’ 107), dan adil. Dengan keadilannya, Islam menyatakan sorga bagi yang beriman dan azab neraka bagi yang kufur (Al-Bayyinah 6-8). Setiap manusia bertanggung jawab atas amalnya masing-masing, dosa manusia tidak bisa dipikul maupun diwariskan kepada orang lain (An Najm 38-39, Al-An’am 164, Al-Isra’ 15, Luqman 33, Yasin 54, At-Thur 21, Al-Baqarah 123 & 286,).
Jelaslah bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang lurus dan diridhai Allah sepanjang zaman.
Al-Qur'an surat Al-A’raf 16 menyebutkan tekad iblis untuk menyesatkan manusia dari jalan yang lurus. Maka Pendeta Richmon wajib pensiun jadi misionaris yang menghalang-halangi manusia dari jalan yang lurus. Bila tidak, Richmon tak ubahnya iblis berwajah pendeta!!
A. Ahmad Hizbullah MAG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar