Rabu, 05 September 2012

RENCANA KRISTENISASI DI BIDANG INFORMASI


Lapangan informasi harus dikontrol paling tidak 75% oleh orang Kristen, karena
informasi merupakan persenjataan yang paling tajam untuk mengontrol umat Islam.
Dengan propaganda/informasi, kita dapat meremehkan atau menganggap kecil umat
Islam dan menggiringnya agar menjadi tidak berarti dalam kancah nasional. Kita
harus tahu bahwa surat kabar, radio, dan TV selalu menulis, menyiarkan
kejadian-kejadian sedemikian rupa untuk memberi kesan buruk tentang Islam dan
ummatnya serta untuk menciptakan pertikaian diantara mereka. Slogan kita adalah
"Bikin orang Islam berkelahi satu sama lain dan pecah satu sama lain,
kontrol dan kendalikan kehidupan mereka". Semua koran dan media cetak di
Indonesia ada dipihak kita dan harus digunakan sebaik-baiknya untuk menyebarkan
propaganda agar persatuan umat Islam terpecah belah.
Note:
*) Disadur dari majalah Crescent International, terbitan Toronto, Canada edisi
16-30
November 1988 hal 8. Mediah Dakwah Juni 90 juga memuat naskah asli
majalah Crescent International.
Sesudah Dokumen Rahasia ini dipublikasikan dalam Media Dakwah No.192,Zulqa'idah
1410/Juni 1990, Sekretaris Umum Majelis Pekerja Harian Persekutuan Gereja

Indonesia, Pdt.Dr.J.M. Pattiasina, mengirimkan surat bantahan.
Dalam surat bantahan yg dimuat dalam Media Dakwah No.193, Zulhijjah 1410/Juli
1990 itu, Pattiasina antara lain menyatakan bahwa, "tulisan tersebut baik
secara tersurat maupun tersirat sama sekali tidak mengandung kebenaran."
Menjawab bantahan Pattiasina, Media Dakwah menulis sbb :
"Naskah yg anda maksudkan, memang kami sadur sepenuhnya dari majalah
Crescent International, Toronto, Canada, edisi 16-30 November 1988, halaman 8,
tanpa dikurangi apalagi dilebih-lebihkan. Bahwa kami tidak mengecek kepada
anda, karena tulisan ini sudah lama sekali beredar di luar negeri, dalam bahasa
Inggris dicetak di Canada, disebarluaskan dari London, dan beredar secara
internasional termasuk di Asia, Malaysia, sampai Indonesia, tanpa bantahan dari
PGI.
Adapun tentang kebenaran isi informasi tersebut, tentu kami serahkan sepenuhnya
kepada para pembaca utk membandingkannya dg kenyataan yg ada dalam masyarakat.

Tidak ada komentar: