Jumat, 12 Oktober 2012
Al-Qur'an Adalah Mu'jizat Terbesar
Alquran adalah mukjizat abadi Nabi Besar Muhammad saw. Adalah sangat istimewa, mukjizat abadi itu justru merupakan sebuah Kitab, dan dengannya Allah menutup kenabian. Tidaklah mengherankan apabila kemudian Alquran menjadi Kitab yang paling banyak dibaca orang, dikaji, dan ditelaah. Dan sungguh suatu "mukjizat" bahwa kajian-kajian tersebut senantiasa menjadikan orang semakin kagum dan ingin mengkaji lebih dalam.
Kamis, 11 Oktober 2012
Kristenisasi dan Kejahatan-Kejahatannya
Ketika Orde Baru jaya,
banyak para pejabat yang tidak percaya adanya kristenisasi besar-besaran yang
telah terjadi di Indonesia. Tetapi setelah dikeluarkan buku "Fakta dan
Data" tentang kristenisasi di Indonesia oleh Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia,
semua pihak terperangah dan yakin bahwa pihak misionaris zending telah bekerja
keras siang-malam untuk mengkristenkan umat Islam secara khusus.
Pada Orde Reformasi mereka semakin berani melakukan kristenisasi secara terbuka
bahkan keji. Mereka menggunakan Al-Qur`an dan Hadits dengan diputarbalikkan
untuk membenarkan ajaran sesat mereka, dan untuk mengelabui umat Islam. Gerakan
kristenisasi bergerilya dengan kedok "dakwah ukhuwwah" dan
"shirathal mustaqim" secara gencar dan tersembunyi, gerakan itu
dikoordinasi oleh Yayasan NEHEMIA yang dipelopori Dr. Suadi Ben Abraham, Kholil
Dinata dan Drs. Poernama Winangun alias H. Amos.
Mereka telah mengeluarkan beberapa buku diantaranya:
1. Upacara Jama`ah Haji
2. Ayat-ayat yang menyelamatkan
3. Isa `alaihis salam dalam pandangan Islam
4. Riwayat singkat pusaka peninggalan Nabi Muhammad saw
5. Membina kerukunan umat beragama
6. Rahasia jalan ke surga
7. Siapakah yang bernama Allah itu?
Isi buku-buku dan brosur tersebut di atas diantaranya:
· Upacara Ibadah Haji adalah penyembahan berhala tertutup
· Islam agama khusus untuk orang Arab, Al-Qur`an kitab suci orang Arab dan Nabi
Muhammad saw adalah nabi untuk orang Arab yang mengajarkan penyembahan berhala
dan tidak akan selamat di akhirat
· Tuhan orang Islam adalah batu hitam (hajar aswad)
Selasa, 09 Oktober 2012
ALIRAN-ALIRAN KRISTEN
Sebagai salah satu dari beberapa agama yang di anut oleh umat manusia di bumi ini, Kristen juga memiliki beberapa sekte atau aliran. Yang antarasatu dengan yang lainnya berbeda pemahamn, bahkan boleh dikatakan bertolak belakang.....
Inilah di antara aliran atau sekte dari agama Kristen
Ortodoks Syria
Muncul dari perselisihan antara Gereia Alexandria dan Gereja Roma danKaisar Konstantin (puncaknya pada masa kaisar Bizantium Marqilanus 450 458 M). yang pada Konsili (Majma’ Khalkadunia) Calcedon; inti pembicaraan ialah masalah ketuhanan (45 1), dan umat Kristen pun terpecah dua. Satu berpusat di Roma dan Bizantium (mereka mengakui bahwa AI Masih memiliki dua sifat: Tuhan dan Manusia). Aliran ini dipimpin oleh Baba Laon (440-461 M), sementara yang lain berpusat di Alexandria dan Antiokia dengan pimpinan Baba Disqures I (444 454 M) yang berprinsip bahwa AI Masih bersifat Tunggal.
PAULUS DAN SEJARAH GEREJA
Tahun 306 M
merupakan tahun keemasan dalam sejarah gereja. Pada waktu itu Konstantin I
memegang tampuk pemerintahan kaisar Romawi. Kemudian ia menganut agama Masehi
dan menjadikannya sebagai agama resmi negara, dengan demikian tergenggamlah
kekuasaan agama dan dunia dalam satu waktu, sehingga menjadikan pemerintahan
Romawi sebagai pemerintahan Kudus. Pada waktu itu, urusan Gereja diserahkan
kepada lima
orang pastur besar yang dinamakan Patriarch atau Paus-paus. Mereka bekerja di
bawah pemerintahan pastur2 kecil lainnya.
Orang pertama yang menyusun dengan rapi sistem kepausan dan ikut mendukungnya adalah Gregory I (540-609 M). Ketika pengaruh gereja makin luas, Paus diangkat sebagai sumber kekuasaan agama dan dunia, dan menerima kekuasaan tak terbatas. Melanggar titah dan perintahnya adalah dosa besar (diktator). Ia mempunyai hak dalam menyusun undang-undang, para kaisar tidak memiliki jalan lain, selain takluk dan tunduk kepadanya. Semua orang tunduk dalam masalah agama dan dunia kepada lapisan pastur dan susunan kepegawaian. Mereka seperti bentuk sebuah piramida dan Paus berada di puncaknya. Peristiwa ini terjadi hingga sampai menimbulkan pertentangan antara PAUS & ILMUWAN.
Orang pertama yang menyusun dengan rapi sistem kepausan dan ikut mendukungnya adalah Gregory I (540-609 M). Ketika pengaruh gereja makin luas, Paus diangkat sebagai sumber kekuasaan agama dan dunia, dan menerima kekuasaan tak terbatas. Melanggar titah dan perintahnya adalah dosa besar (diktator). Ia mempunyai hak dalam menyusun undang-undang, para kaisar tidak memiliki jalan lain, selain takluk dan tunduk kepadanya. Semua orang tunduk dalam masalah agama dan dunia kepada lapisan pastur dan susunan kepegawaian. Mereka seperti bentuk sebuah piramida dan Paus berada di puncaknya. Peristiwa ini terjadi hingga sampai menimbulkan pertentangan antara PAUS & ILMUWAN.
Sabtu, 22 September 2012
Pembuat Film “Innocence of Muslim”
Sempat tak percaya ketika tadi membaca sebuah artikel bahwa Nakoula Besseley, yang diduga terlibat pembuatan film anti-Islam,Innocence of Muslims, kini telah kembali ke kediamannya di California Selatan.
Polisi urung menahan Besseley. Juru bicara Departemen Los
Angeles County, Sheriff Steve Whitmore, mengatakan Besseley bukanlah orang yang
mereka cari, tapi sutradara film, Sam Bacile. Sangat ironis, tapi itulah
kenyataan yang terjadi.
Kepada media massa dan polisi, Besseley mengaku sebagai
manajer logistik.
Dengan mengunggah video Innocence of Muslim ke YouTube.
“Dia terbukti bersalah memiliki dan akan memproduksi
sabu-sabu pada 1997,” kata juru bicara Los Angeles County District Attorney,
Sandi Gibbons, diNBC NEWS.
Jadi penangkapannya kemarin bukan karena tentang film ??.
Selasa, 18 September 2012
Siapakah Nabi Elia Yang Sebenarnya?
Yohanes
Pembaptis Bukan Elia...
Tentu saja, kita akan terkejut, karena kenyataannya, Yohanes Pembaptis tidak mampu berbuat sebagaimana diramalkan Maleakhi tentang nabi Elia, yakni "membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya", bahkan ia harus mati dipenggal kepalanya oleh umatnya sendiri, sebagaimana catatan Alkitab berikut: Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta: "Aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam!" Lalu sangat sedihlah hati raja, tetapi karena sumpahnya dan karena tamu- tamunya ia tidak mau menolaknya. Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes. Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara. Ia membawa kepala itu di sebuah talam dan memberikannya kepada gadis itu dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya. Ketika murid-murid Yohanes mendengar hal itu mereka datang dan mengambil mayatnya, lalu membaringkannya dalam kuburan. (Markus 6:25-29)
Tentu saja, kita akan terkejut, karena kenyataannya, Yohanes Pembaptis tidak mampu berbuat sebagaimana diramalkan Maleakhi tentang nabi Elia, yakni "membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya", bahkan ia harus mati dipenggal kepalanya oleh umatnya sendiri, sebagaimana catatan Alkitab berikut: Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta: "Aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam!" Lalu sangat sedihlah hati raja, tetapi karena sumpahnya dan karena tamu- tamunya ia tidak mau menolaknya. Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes. Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara. Ia membawa kepala itu di sebuah talam dan memberikannya kepada gadis itu dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya. Ketika murid-murid Yohanes mendengar hal itu mereka datang dan mengambil mayatnya, lalu membaringkannya dalam kuburan. (Markus 6:25-29)
Minggu, 16 September 2012
Mengupas Zat Ketuhanan Trinitas
Bismillahirrahmanirrahim.
Seperti yang kita ketahui, didalam ajaran Kristen (kecuali saksi Yehovah dan Unitarian yg lain), Tuhan dikonsepkan menjadi 3 oknum. Tuhan Bapa, Tuhan anak dan Tuhan Roh Kudus. Dan ketiga-tiga oknum ini sehakikat dan satu dalam zat.
Dan sekali lagi, menurut ajaran Kristen (baik itu Katolik maupun Protestan) bahwa kata Anak pada anak Tuhan yang diperankan oleh Jesus alias Yahshua alias YAOHÚSHUA hol-MEHUSHKHÁY alias 'Isa al-Masih putra Maryam bukan hanya sebagai kiasan, namun dalam arti yang sebenarnya.
Oleh karena perkataan anak Tuhan disini digunakan dalam arti yang sebenarnya, maka perkataan "Bapa" disini harus juga digunakan pula dalam arti Bapa yang sesungguhnya.
Dengan demikian terjadilah suatu hal yang mustahil !
Karena anak yang sebenarnya dari sesuatu, adalah mustahil akan memiliki suatu zat dengan Bapa yang sesungguhnya dari sesuatu itu juga.
Sebab pada ketika zat yang satu itu disebut anak, tidak dapat ketika itu juga zat yang satu ini disebut sebagai Bapa.
Begitupula sebaliknya, yaitu pada ketika zat yang satu itu disebut sebagai Bapa, tidak dapat ketika itu kita sebut zat yang sama ini sebagai anak dari Bapa itu.
Ketika kita zat yang satu ini kita sebut Bapa, maka dimanakah anak ?
Oleh karena mereka memiliki konsep pluralitas Tuhan dalam satu zat, maka disini telah menghadapi suatu dilema yang sukar. Tapi jika disebut zat Bapa lain dari zat anak, maka akan nyata pula bahwa Tuhan itu tidak Esa lagi tetapi sudah menjadi dua (dualisme keTuhanan).
Begitu pula dengan masalah oknum Trinitas yang ketiga, yang umumnya disebut sebagai Roh Kudus, menambah perbendaharaan oknum keTuhanan sehingga Tuhan memiliki tiga oknum yang berbeda satu dengan yang lainnya sehingga imbasnya pengakuan ke-Esaan Tuhan dalam satu zat akan sirna.
Roh Kudus digambarkan sebagai api, sebagai burung dan lain sebagainya. Dan oknum Roh Kudus ini
Seperti yang kita ketahui, didalam ajaran Kristen (kecuali saksi Yehovah dan Unitarian yg lain), Tuhan dikonsepkan menjadi 3 oknum. Tuhan Bapa, Tuhan anak dan Tuhan Roh Kudus. Dan ketiga-tiga oknum ini sehakikat dan satu dalam zat.
Dan sekali lagi, menurut ajaran Kristen (baik itu Katolik maupun Protestan) bahwa kata Anak pada anak Tuhan yang diperankan oleh Jesus alias Yahshua alias YAOHÚSHUA hol-MEHUSHKHÁY alias 'Isa al-Masih putra Maryam bukan hanya sebagai kiasan, namun dalam arti yang sebenarnya.
Oleh karena perkataan anak Tuhan disini digunakan dalam arti yang sebenarnya, maka perkataan "Bapa" disini harus juga digunakan pula dalam arti Bapa yang sesungguhnya.
Dengan demikian terjadilah suatu hal yang mustahil !
Karena anak yang sebenarnya dari sesuatu, adalah mustahil akan memiliki suatu zat dengan Bapa yang sesungguhnya dari sesuatu itu juga.
Sebab pada ketika zat yang satu itu disebut anak, tidak dapat ketika itu juga zat yang satu ini disebut sebagai Bapa.
Begitupula sebaliknya, yaitu pada ketika zat yang satu itu disebut sebagai Bapa, tidak dapat ketika itu kita sebut zat yang sama ini sebagai anak dari Bapa itu.
Ketika kita zat yang satu ini kita sebut Bapa, maka dimanakah anak ?
Oleh karena mereka memiliki konsep pluralitas Tuhan dalam satu zat, maka disini telah menghadapi suatu dilema yang sukar. Tapi jika disebut zat Bapa lain dari zat anak, maka akan nyata pula bahwa Tuhan itu tidak Esa lagi tetapi sudah menjadi dua (dualisme keTuhanan).
Begitu pula dengan masalah oknum Trinitas yang ketiga, yang umumnya disebut sebagai Roh Kudus, menambah perbendaharaan oknum keTuhanan sehingga Tuhan memiliki tiga oknum yang berbeda satu dengan yang lainnya sehingga imbasnya pengakuan ke-Esaan Tuhan dalam satu zat akan sirna.
Roh Kudus digambarkan sebagai api, sebagai burung dan lain sebagainya. Dan oknum Roh Kudus ini
Langganan:
Postingan (Atom)