Tampilkan postingan dengan label Zionisme. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Zionisme. Tampilkan semua postingan

Jumat, 28 Maret 2014

Enam Bagian Utama Dari Talmud




1. ZERAIM. Tentang biji-bijian. Bagian ini membicarakan biji-bijian, buah-buahan, daun-daunan, tumbuh-tumbuhan; baik dalam penggunaan umum ataupun domestik tentang buah-buahan dan lain-lain.

2. MOED. Tentang pesta-pesta (Festival-festival). Bagian ini membicarakan tentang waktu kapankah perayaan Sabbath dan perayaan-perayaan lainnya dimulai, diakhiri dan diperingati.

3. NASCHIM. Tentang wanita. Bagian ini membicarakan tentang perkawinan dan penolakan isteri (penyangkalan terhadap
isteri), tugas-tugas mereka, pertalian kekeluargaan dan penyakit-penyakit .

4. NEZIKIM: Tentang kerusakan-kerusakan. Bagian ini membicarakan tentang kerusakan-kerusakan yang diderita oleh manusia dan binatang; hukuman-hukumannya dan penggantian rugnya.

5. KODASCHIM. Tentang kesucian. Upacara-upacara kurban, dan bermacam upacara suci keagamaan.

6. TOHOROTH. Tentang pembersihan. Bagian ini membicarakan tentang tanah (untuk satru) dan membersihkan tempat-tempat (wadah-wadah), alas tilam (sarung bantal, seprei dan
lain-lain) serta barang-barang lainnya.

Setiap bagian dari keenam bagian di atas DIBAGI LAGI DALAM BENTUK BUKU-BUKU ATAU RISALAH-RISALAH yang disebut MASSIKOTH, dan buku-buku yang dibagi dalam beberapa bab atau PERAKIM.

Sabtu, 22 September 2012

Pembuat Film “Innocence of Muslim”


13479378141634718655

Nakoula (bringbackislam.com)


Sempat tak percaya ketika tadi membaca sebuah artikel bahwa Nakoula Besseley, yang diduga terlibat pembuatan film anti-Islam,Innocence of Muslims, kini telah kembali ke kediamannya di California Selatan.
Polisi urung menahan Besseley. Juru bicara Departemen Los Angeles County, Sheriff Steve Whitmore, mengatakan Besseley bukanlah orang yang mereka cari, tapi sutradara film, Sam Bacile. Sangat ironis, tapi itulah kenyataan yang terjadi.
Kepada media massa dan polisi, Besseley mengaku sebagai manajer logistik.
Dengan mengunggah video Innocence of Muslim ke YouTube.
“Dia terbukti bersalah memiliki dan akan memproduksi sabu-sabu pada 1997,” kata juru bicara Los Angeles County District Attorney, Sandi Gibbons, diNBC NEWS.
Jadi penangkapannya kemarin bukan karena tentang film ??.


Selasa, 11 September 2012

Zionisme dan HAM

Saat ini penghormatan terhadap Hak-hak Asasi Manusia, masuk sebagai pokok-pokok utama yang juga sangat ditekankan didalam Piagam PBB dan Deklarasi Internasional HAM, Hak Kehidupan, Kemerdekaan, Keamanan, Kepemilikan, termasuk dasar-dasar utama Hak Asasi Manusia. Dari sini nampaknya dasar-dasar tersebut seharusnya dinyatakan sebagai fondasi hukum untuk pemeliharaan hak-hak Internasional. Akan tetapi walaupun dasar-dasar utama hak-hak asasi manusia, dan seluruh catatan-catatan politik telah dimuat disana, masih banyak kasus pelanggaran Hak-hak Asasi yang dapat disaksikan dengan jelas, yang terjadi didepan mata para pengaku pembela Hak Asasi Manusia tanpa memberikan reaksi sedikitpun terhadap semua itu.
Saat ini hak-hak rakyat muslim Palestina pendudukan, telah dilanggar dengan cara yang demikian itu. Penyiksaan, pembunuhan, penindasan dan pengusiran kaum muslimin dari kampung halaman mereka, perampasan dan pemanfaatan harta kekayaan dan tanah milik muslimin secara illegal, sejak perang bulan Juni 1967 hingga sekarang merupakan sebagian dari kasus-kasus nyata pelanggaran HAM oleh rezim zionis. Proses ini terutama setelah penandatanganan Perjajian Oslo, pada tanggal 13 September 1993 menjadi semakin memuncak. Menurut perjanjian yang diteken oleh PLO dan Rezim Zionis, masalah-masalah yang berkenaan dengan Baitul Maqdis, telah dilimpahkan keperundingan-perundingan tuntas untuk mencapai penyelesaian.
Akan tetapi pelimpahan masalah ini kepada perundingan-perundingan, ternyata mendatangkan hasil-hasil penting yang menguntungkan pihak zionis dan merugikan warga Palestina. Salah satu hasil penting peristiwa ini ialah bahwa delegasi-delegasi perwakilan politik baru Palestina dan pemerintahan otonomi, serta Dewan Pembentuk undang-undang Palestina, terhalang untuk memiliki segala bentuk perwakilan sehubungan dengan HAM di Baitul Maqdis. Hasil penting lain masalah ini ialah bahwa rezim zionis, dengan menggunakan kesempataan yang ada, melakukan perubahan-perubahan struktur sosial dan bangunan kota Baitul Maqdis ; yaitu dengan menjalani politik-politik yang sudah diatur rapi sebelumnya, rezim zionis berusaha mengusir warga Palestina dari bagian Timur Baitul Maqdis, dan menempatkan warga yahudi sebagai gantinya. Para pemimpin politik zionis pun dalam rangka mendukung rencana tersebut, memberlakukan aksi-aksi penumpasan dengan sangat hebat terhadap warga Palestina Baitul Maqdis. Didalam acara-acara yang akan kami sajikan untuk anda setiap Malam Selasa, kami akan sampaikan informasi-informasi yang lebih lengkap untuk anda, untuk itu langsung saja marilah kita ikuti sajian pertama kami ini .
Sebagaimana yang anda ketahui Hak-hak Asasi Manusia yang paling jelas dan yang paling alami, ialah bahwa setiap orang dapat hidup bebas dinegaranya sendiri, mereka bekerja, berusaha, sampai meninggal dengan tenang ditempatnya sendiri. Akan tetapi hari ini sudah hampir 50 tahun, dengan segala kekejaman Rezim Zionis telah merampas hak yang paling mendasar ini dari rakyat Palestina. Dengan merampas tanah air muslimin, dan menempatkan kaum yahudi ditanah tersebut, maka secara nyata rezim zionis telah melanggar ketetapan Jenewa, yang sudah dikenal sebagai salah satu dari dasar-dasar Hak-hak Asasi Manusia.

Kamis, 21 Juni 2012

Kapolri I RS Soekanto Tjokroadimodjo Adalah Seorang Mason


Rumah Sakit Polri yang berdiri megah di salah satu sudut Kramatjati, Cililitan, Jakarta Timur, memiliki nama resmi yang cukup panjang: Rumah Sakit Polisi Republik Indonesia Raden Said Soekanto Tjokroadimodjo, atau yang biasa disingkat RS Kepolisian Pusat RS. Sukanto.
Raden Said Soekanto sendiri, yang namanya diabadikan menjadi nama rumah sakit tersebut, merupakan Kepala Kepolisian RI pertama yang menjabat pada tahun 29 September 1945 hingga 14 Desember 1959.
Yang tidak diketahui khalayak luas, tokoh kelahiran Bogor, Jawa Barat, 7 Juni 1908 ini, ternyata juga seorang tokoh Freemasonry Indonesia.
Di tahun 1952, saat masih menjabat sebagai Kapolri, Jenderal (Pol) Soekanto juga aktif menjabat sebagai Suhu Agung (Grandmaster) dari Timur Agung Indonesia atau Federasi Nasional Mason Indonesia. Dia memimpin dari Loji Indonesia Purwo Daksina. Dia juga menjabat sebagai Ketua Yayasan Raden Saleh, yang merupakan penerusan dari Carpentier Alting Stichting.
Data ini dipaparkan oleh DR. T. H. Stevens, seorang sejarawan Belanda, dalam bukunya berjudul “Tarekat Mason Bebas dan Masyarakat di Hindia Belanda dan Indonesia 1764-1962”, yang edisi bahasa Indonesianya diterbitkan oleh Sinar Harapan dalam jumlah yang sangat terbatas.
Konon, buku ini hanya dicetak 5. 000 eksemplar dan dibagi-bagikan kepada seluruh mantan tokoh Freemason di Indonesia.
Selain RS Soekanto, tokoh-tokoh Mason Indonesia menurut buku tersebut—yang dilengkapi foto-foto ekslusif sebagai buktinya—banyak menyangkut nama-nama terkenal seperti Sultan Hamengkubuwono VIII, R. A. S Soemitro Kolopaking Poerbonegoro, Paku Alam VIII, R. M AAA Tjokroadikoesoemo, DR Radjiman Wedyodiningrat, dan banyak pengurus organisasi Boedhi Oetomo.

Qabal, Illuminati, dan Freemasonry



Baphomet
Baphomet adalah satu dari pujan-pujan kaum Qabalis yang mewakili Setan. Makhluk ini berkepala kambing bertanduk atau dikenal dengan kambing “Mendes”, lambang kuno untuk setan. Penampilannya melambangkan kekuatan-kekuatan hitam disatukan dengan kemampuan beranak-pinak seperti halnya kambing. Di dahi, diantara dua tanduk dibawah suluh, adalh lamang pentagram. Bagian bawah badannya diselubungi kain hitam melambangkan kerahasiaan. Baphomet digambarkan sebagai makhluk hermaphrodit dengan mempunyai buah dada lambang kewanitaan dan phallus lambang kelaki-lakian. Dua ular melingkar di phallus yang berdiri. Ular juga merupakan simbol dari Setan. Sayap melambangkan kemampuan Lucifer untuk Terbang”Bila kita telah menjadi penguasa kita harus memandang sebagai hal yang sama sekali tidak dikehendaki keberadaan agama-agama lainnya kecuali agama kita; menyatakan hanya ada satu Tuhan yang oleh takdir-Nya kita telah ditentukan sebagai ‘Ummat Pilihan’, dan yang melalui takdir-Nya pula nasib kita menyatu dengan masa depan dunia. Karena alasan inilah kita harus menghancurkan semua agama lainnya. Kalau ada muncul atheisme kontemporer, sebagai langkah transisi paham ini tidak akan menghalangi tujuan kita.” (‘Protokol Zionisme yang Keempat-belas)
Kepercayaan Qabala
Akibat mengalami penindasan yang panjang selama beribu tahun kaum Yahudi memelihara kepercayaan nenek-moyang mereka yang pada dasarnya menyimpang bahkan bertentangan dengan aqidah yang diajarkan oleh Nabi Musa a.s. Kepercayaan kuno itu dipelihara dengan keyakinan untuk mempertahankan eksistensi mereka. Di antara kepercayaan yang tertua dan paling dihormati adalah kepercayaan ‘Qabala’, atau kadangkala ditulis ‘Kabbala’. Nama Qabala diambil dari kata Ibrani ‘qibil’, yang maknanya “menerima”. Qabala dalam hal ini berarti “menerima doktrin okultisme (ilmu sihir) rahasia”.
Sejak masa Nabi Ibrahim a.s. meninggalkan Sumeria (Iraq sekarang ini) sampai dengan penjajahan Romawi atas Palestina, Qabala tetap merupakan kepercayaan Yahudi yang sangat rahasia, yang ajarannya hanya diketahui oleh anggotanya, yang disampaikan dengan cara dari mulut-ke-kuping, disampaikan oleh para pendeta tinggi kepada para novice. Selama periode ini para pendeta tinggi itu tinggal di Sumeria, kemudian menyebar ke Mesir Kuno, dan Palestina Kuno. Salah seorang pendeta tinggi Qabala ialah Samir, tokoh yang mengajak Bani Israeli yang baru saja keluar dari tanah Mesir untuk menyembah sebuah patung anak sapi yang terbuat dari emas, tatkala mereka dilinggalkan oleh Nabi Musa a.s. berkhalwat di gunung Tursina di Sinai untuk menerima wahyu ‘Firman yang Sepuluh’ dari Allah.
Gambar Kambing “Mendes” peninggalan Mesir kuno
Beberapa waktu sesudah berakhirya penjajahan Romawi di Palestina, para pendeta tinggi Qabala memutuskan tradisi okultisme kuno itu untuk direkam secara tertulis ke atas papyrus berupa gulungan (‘scroll’) sebagai usaha agar ajaran itu dapat diwariskan kepada generasi Yahudi berikutnya. Selama masa pendudukan Romawi itu ajaran Qabala dihimpun dari berbagai tradisi lisan ke dalam beberapa gulungan, dan akhimya dijilid ke dalam sebuah kitab yang utuh.
Tugas menghimpun ajaran yang masih berupa lisan itu dibebankan kepada dua orang, yaitu ‘Rabbi’ (Guru) Akiva ben Josef, yang menjadi ketua Majelis Tinggi Pendeta Sanhedrin pada waktu itu, dan pembantunya Rabbi Simon ben Joachai. Pada waktu itulah Qabala tersistematikkan menjadi dua jilid : ‘Sefer Yetzerah’ (Kitab Genesis, tentang Penciptaan Alam Semesta), dan ‘Sefer Zohar’ (Kitab Keagungan).