Ketika Orde Baru jaya,
banyak para pejabat yang tidak percaya adanya kristenisasi besar-besaran yang
telah terjadi di Indonesia. Tetapi setelah dikeluarkan buku "Fakta dan
Data" tentang kristenisasi di Indonesia oleh Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia,
semua pihak terperangah dan yakin bahwa pihak misionaris zending telah bekerja
keras siang-malam untuk mengkristenkan umat Islam secara khusus.
Pada Orde Reformasi mereka semakin berani melakukan kristenisasi secara terbuka
bahkan keji. Mereka menggunakan Al-Qur`an dan Hadits dengan diputarbalikkan
untuk membenarkan ajaran sesat mereka, dan untuk mengelabui umat Islam. Gerakan
kristenisasi bergerilya dengan kedok "dakwah ukhuwwah" dan
"shirathal mustaqim" secara gencar dan tersembunyi, gerakan itu
dikoordinasi oleh Yayasan NEHEMIA yang dipelopori Dr. Suadi Ben Abraham, Kholil
Dinata dan Drs. Poernama Winangun alias H. Amos.
Mereka telah mengeluarkan beberapa buku diantaranya:
1. Upacara Jama`ah Haji
2. Ayat-ayat yang menyelamatkan
3. Isa `alaihis salam dalam pandangan Islam
4. Riwayat singkat pusaka peninggalan Nabi Muhammad saw
5. Membina kerukunan umat beragama
6. Rahasia jalan ke surga
7. Siapakah yang bernama Allah itu?
Isi buku-buku dan brosur tersebut di atas diantaranya:
· Upacara Ibadah Haji adalah penyembahan berhala tertutup
· Islam agama khusus untuk orang Arab, Al-Qur`an kitab suci orang Arab dan Nabi
Muhammad saw adalah nabi untuk orang Arab yang mengajarkan penyembahan berhala
dan tidak akan selamat di akhirat
· Tuhan orang Islam adalah batu hitam (hajar aswad)
· Waktu sholat sangat kacau dan Al-Qur`an tidak relevan
· Nabi Muhammad saw memperkosa gadis dibawah umur
· Al-Qur`an untuk Iblis, Injil petunjuk bagi umat Islam yang taqwa
· Bapaknya Yesus adalah Allah subhanahu wa ta`ala
· Semua umat masuk Neraka kecuali umat Kristen
· Nabi Muhammad saw wafat mewariskan kitab Injil
· Khadijah, istri Nabi Muhammad saw beragama kristen
Sanggahan terhadap tuduhan-tuduhan keji tersebut:
· Ibadah Haji dituduh sebagai penyembahan berhala tertutup, itu tuduhan keji.
Tidak bolehnya orang non muslim ke Mekkah bukan untuk menutupi upacara ibadah
haji. Dan ibadah haji itu tidak ada penyembahan berhala seperti dituduhkan H.
Amos orang Kristen. Namun itu perintah langsung dari Allah swt yang artinya:"Hai
orang-orang yang beriman, sesungguhnya orang musyrik itu najis, maka janganlah
mereka mendekati Masjidil Haram sesudah tahun ini".(Q.S. At-Taubah: 28).
Tuduhan itu juga bertentangan dengan kenyataan, karena upacara ibadah haji
ditayangkan pula ke berbagai negara di dunia lewat televisi. Terbukti tak ada
penyembahan berhala dalam upacara ibadah haji dan tidak tertutup.
· Nabi Muhammad saw dituduh hanya rasul untuk bangsa Arab, dan tidak akan
selamat di akhirat. Tuduhan itu sangat jahat,
karena Allah swt telah menegaskan dalam Al-Qur`an yang artinya: "Dan Kami
tiada mengutusmu (Muhammad) melainkan menjadi rahmat bagi semesta alam".
(Q.S. Al-Anbiya:107). "Dan tiadalah Kami mengutus engkau (Muhammad)
melainkan untuk seluruh manusia sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan
manusia tidak mengetahui." (Q.S.Saba`:28). "Al-Qur`an adalah suatu
peringatan untuk semesta alam." (Q.S. At-Takwir 27 dan Al-Qalam 52).
"Dan Kami turunkan Al-Qur`an kepadamu (Muhammad) supaya engkau jelaskan umat
manusia, apa-apa yang diturunkan kepada mereka, supaya mereka berpikir."
(Q.S. An-Nahl 44). "Muhammad bukanlah bapak salah seorang laki-laki di
antara kamu, tetapi dia adalah utusan Allah dan penutup nabi-nabi, dan adalah
Allah Maha mengetahui segala sesuatu." (Q.S. Al-Ahzab 40)
· Tuduhan tentang Nabi Muhammad saw tidak selamat di akhirat, maka harus
dibacakan sholawat, itu tuduhan keji pula. Bisa diperbandingkan dengan keadaan
bahwa bayi yang meninggal dunia pasti selamat akan masuk surga. Namun bayi yang
meninggal itu tetap disholati dan didoakan. Orang yang mensholati, mendoakan
dan menguburkan mayit bayi ini akan mendapat pahala.
Terhadap bayi yang belum berjasa saja harus didoakan, apalagi terhadap seorang
Nabi saw, yang telah sangat berjasa bagi umat manusia. Ini sudah pas dari segi
ajaran agama maupun akal yang mau menerimanya.
· Tuduhan bahwa Islam mengajarkan penyembahan berhala batu hitam bernama Hajar
Aswad, itu tuduhan yang amat keji dan licik. H. Amos memutarbalikkan fakta,
Hajar Aswad dianggap sebagai berhala yang disisakan setelah 359 berhala
dihancurkan, dengan mengutip hadits Bukhori tanpa disertai teksnya. Ternyata H.
Amos sebagai orang Kristen bohong, karena Hajar Aswad bukan termasuk berhala.
Teksnya Hadits Bukhari nomor 832, terjemahnya:
"Dari Ibnu `Abbas ra katanya: "Ketika Rasulullah saw mula-mula tiba
di Makkah, beliau enggan hendak masuk Ka`bah karena di dalamnya banyak patung.
Beliau memerintahkan supaya mengeluarkan patung-patung itu, maka dikeluarkan
mereka semuanya termasuk patung Nabi Ibrahim dan Isma`il yang sedang memegang
Azlam (alat untuk mengundi). Melihat itu Rasulullah saw bersabda:
"Terkutuklah orang yang membuat patung itu!, Demi Allah sesungguhnya
mereka tahu bahwa keduanya tidak pernah melakukan undian dengan Azlam,
sekali-kali tidak". Kemudian beliau masuk ke dalam Ka`bah, lalu takbir di
setiap pojok dan beliau saw sholat di dalamnya". (Shahih Bukhari No. 832)
· Tuduhan tentang waktu sholat sangat kacau, itu tuduhan yang sangat
mengada-ada. Penuduh membentrokkan ayat-ayat dengan hadits Bukhari tanpa mau
memahami Q.S. Al-Isra 78 dan Q.S. Hud 114, dibentrokkan dengan hadits Bukhari
nomor 211, lalu dikomentari bahwa yang dipakai hadits, bukan Al-Qur`an. Maka
dituduh kacau. Padahal kalau mau memahami, ayat-ayat maupun hadits tersebut semuanya
bermakna bahwa sholat wajib adalah 5 waktu sehari semalam, yaitu Shubuh,
Dhuhur, Ashar, Maghrib, dan `Isya.
· Nabi Muhammad saw dituduh memperkosa gadis dibawah umur, itu tuduhan yang
sangat menghina. Tuduhan itu hanya menunjukkan kebencian yang amat sangat, dan
tidak bisa mengemukakan bukti-bukti larangan tentang menikahi gadis dalam
batasan umur. Padahal umur 9 tahun seperti `Aisyah yang mulai diajak berumah
tangga oleh Nabi saw setelah dinikahi pada umur 6 tahun, itu tidak ada
larangan. Sedangkan gadis-gadis Arab-pun dalam usia 9 tahu sudah mungkin sekali
haid, berarti dewasa. Jadi tuduhan itu hanyalah kebencian yang membabi buta.
Tuduhan-tuduhan lain yang mereka lontarkan terhadap Islam sifatnya sama;
hanyalah kebencian dan kebohongan belaka. Orang-orang yang mau berpikir pasti
paham bahwa tuduhan-tuduhan mereka itu menunjukkan betapa rendahnya moral
mereka.
Tiga Serangkai Musuh Islam
Kristenisasi, Orientalisme dan Penjajahan menjadi tiga serangkai, yang
tidak dapat dipisahkan. Masing-masing mempunyai tugas untuk menghancurkan umat
Islam.
Kristenisasi bertugas untuk merusak aqidah; orientalisme memporak-porandakan
pemikiran Islam; dan penjajahan melumpuhkan fisik.
Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan)
mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun
orang-orang kafir tidak menyukai. (Q.S. At-Taubah 32)
Tujuan utama missionaris Zending adalah menyeret orang-orang Islam ke Kristen.
Jika hal itu sulit dilakukan, maka akan ditempuh dengan upaya bagaimana cara
mengaburkan pengertian Islam bagi kaum muslimin. Misionaris bertindak sebagai
antek-antek dan mata-mata penjajah Barat demi merusak kesatuan Islam. Tujuan
itu diperjelas oleh Pendeta Simon, bahwa misionaris adalah faktor penting
sebagai penghancur kekuatan persatuan umat Islam.
Negara yang pertama kali mengembangkan kristenisasi adalah Belanda, yang pernah
menjajah Indonesia dan memecah Jawa menjadi kawasan-kawasan yang dibangun untuk
gereja dan sekolahan. Kemudian langkah tersebut diikuti oleh negara Eropa
lainnya.
Memperkosa dan Memurtadkan
Kejahatan kristenisasi itu, kini dilengkapi dengan kenyataan kristenisasi yang
sangat menghina umat Islam, yaitu memperkosa muslimah murid Madrasah Aliyah di
Padang yang selanjutnya dimurtadkan. Khairiyah Enisnawati alias Wawah (17 thn)
pelajar Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Gunung Pangilun, Padang, Sumatera Barat
adalah salah satu dari 500 orang Minang yang dimurtadkan. Gadis berjilbab itu
diculik, diperkosa dan dipaksa keluar dari agamanya lewat misi rahasia yang
dijalankan sekelompok orang Kristen, di rumah Salmon seorang Jemaat Gereja
Protestan di Jl. Bagindo Aziz Chan, Padang tempat memaksa Wawah untuk membuka
jilbab dan masuk Kristen.
Gereja itu dipimpin Pendeta Willy, sedang Salmon adalah jemaat yang juga
karyawan PDAM Padang. (lihat Dialog Jumat, 6 Agustus 1999). Dengan aneka
kelicikan, kebrutalan dan bahkan pemerkosaan seperti tersebut di atas, jumlah
orang Kristen di Indonesia makin menanjak secara drastic. Dari hanya 2,8% pada
tahun 1931 menjadi 7,4% pada 1971 dan hampir 10% pada 1990. Kebrutalan dan
kebiadaban mereka itu menimbulakan aneka konflik pula secara bertubi-tubi.
Diantaranya kerusuhan antara Muslimin dan Nasrani di Dili Timor Timur (1994),
Maumere NTT (1995), Surabaya dan Situbondo Jatim (1996), Tasikmalaya (1997),
Ketapang dan Kupang, serta Ambon dan Sambas (1999). (Ibid. hal 4)
Pertemuan 300 pimpinan gereja dari 50 negara di Singapura, Januari 1989,
kemudian pada 6 Januari 1991 dilancarkan apa yang disebut Dekade Evangelisasi,
yakni "Manifestasi Kristus kepada gentiles (non Kristen)".
Berdasarkan interpelasi angka Gereja dari 5.100.000.000 penduduk dunia dewasa
ini, orang Kristen berjumlah 1.665.000.000. Berarti ada sekitar 3.435.000.000
penduduk dunia yang harus dikristenkan, menurut mereka. (Media Dakwah, Agustus
1999, hal. 16)
Dari memperkosa muslimah lalu memurtadkan, sampai mengamen di bus-bus kota
dengan lagu Gerejani telah mereka gencarkan. Maka benar dan terbuktilah firman
Allah swt: "Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu
hingga kamu mengikuti agama mereka". (Q.S. Al-Baqarah 120).
Apa upaya kita dalam menghadapi kejahatan kristenisasi?
Jakarta, 10 Rabiuts Tsani 1420 H (23 Juli 1999 M)
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGKAJIAN ISLAM (LPPI)
Masjid Al-Ihsan Lt. III Proyek Pasar Rumput Jakarta 12970
Telp./Fax. (021) 8281606
Rujukan:
1. Muallaf Meluruskan Pendeta, H. Insan L.s. Mokoginta, Yayasan Muhtadin,
Jakarta, 1998
2. Muallaf Membimbing Pendeta ke Surga, H. Insan L.S. Mokoginta, Yayasan
Muhtadin, Jakarta, 1998
3. Pendeta menghujat, Muallaf meralat, H. Insan L.s. Mokoginta, FAKTA, Jakarta,
1999
4. Islam dan Kristen di Indonesia, M. Natsir, Media Dakwah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar