Sabtu, 27 April 2013
Selasa, 23 April 2013
Misteri Amerika FBI Membohongi PUBLIK
TERSERAH AGAN ane Cuma menyebar sesuatu yang menjadi "MISTERI" dipikiran ane.....
tolong dibaca sampai selesai.....
Senin (15/4/2013), Boston, Amerika Serikat (AS) dibuat “panik” dengan meledakkan bom di garis finish lomba Marathon ke-117. Ledakan besar tersebut dilaporkan telah menewaskan beberapa orang dan melukai sejumlah lainnya, ada yang menyebutkan 3 tewas dan lebih dari 180 luka-luka. Kabar ledakan ini sontak menyebar dengan cepat ke seluruh penjuru dunia dengan berbagai spekulasi tentang siapa pelaku pemboman itu. Tak sedikit yang curiga atau bahkan menuduh pelaku pemboman itu adalah orang Muslim yang Amerika katakan sebagai “teroris,” meskipun tak ada bukti kuat.
Para pengguna situs atau Web Users telah menjadi detektif pasca tragedi bom di lomba Marathon Boston, mencari ratusan foto untuk menemukan siapa orang dibalik peledakan besar itu.
Pihak berwenang AS memang melakukan penyelidikan terkait bom ini, tetapi para user Reddit dan 4Chan melakukan penelusuran mendalam sendiri, mencoba mencari orang mencurigakan yang menurut mereka FBI harus menyelidikinya.
Sabtu, 13 April 2013
Tipudaya Paulus 3
Paulus dan Hukum Taurat
Sebenarnya Paulus
sang rasul, atau yang lebih tepat Paulus sang murid, telah menghilangkan moral
dan meruntuhkan nilai-nilai kemanusiaan. Dia juga telah menyebarkan kerusakan
dan melanggar ajaran Musa dan Isa secara terang-terangan. Tidak hanya sebatas
ini saja, bahkan dia telah merusak sendi-sendi agama itu sendiri. Sebelum kami
menjelaskan pemahaman ini, izinkanlah kami rnemulai penjelasan firman Tuhan
kepada Musa Alaihissalam seperti yang terdapat dalam Kitab Ajaran (Taurat Musa):
[26] Terkutuklah orang yang tidak menepati perkataan hukum Taurat (An-Namus) ini dengan perbuatan. Dan seluruh bangsa itu haruslah berkata: Amin! (Ulangan 27:26)
Bahkan Tuhan mereka telah memberi peringatan kepada Musa dan bangsa Yahudi yang tidak melaksanakan hukum. Juga, mengancarn dengan siksaan, jika mereka tidak melaksanakannya.
[26] Terkutuklah orang yang tidak menepati perkataan hukum Taurat (An-Namus) ini dengan perbuatan. Dan seluruh bangsa itu haruslah berkata: Amin! (Ulangan 27:26)
Bahkan Tuhan mereka telah memberi peringatan kepada Musa dan bangsa Yahudi yang tidak melaksanakan hukum. Juga, mengancarn dengan siksaan, jika mereka tidak melaksanakannya.
Tipudaya Paulus 2
Ilmu Paulus
Berkenaan dengan
Ilmu yang dimiliki Paulus, kita dapat melihat dia mengaku terus terang bahwa dia
belajar ilmu kepada orang-orang bodoh, orang-orang bijak dan kepada
filosof-filosof Yunani:
[14] Aku berhutang baik kepada orang Yunani, baik kepada orang terpelajar, maupun kepada orang yang tidak terpelajar." (Roma 1:14)
Bahwa suratnya -seperti yang terlihat dalam teks di atas- adalah percampuran budaya juga kekacauan penulisan dan pemikiran. Bersarnaan dengan itu Paulus saling bertentangan dengan "Tuhan Yesus" yang menolak hikmat orang-orang berhikmat dan kearifan orang-orang bijak.
[19] Karena ada tertulis: "Aku akan membinasakan hikmat orang-orang berhikmat dan kearifan orang-orang bijak akan Kulenyapkan." [20] Di manakah orang yang berhikmat? Di manakah ahli Taurat? Di manakah pembantah dari dunia ini? Bukankah Allah telah membuat hikmat dunia ini menjadi kebodohan? (1 Korintus 1:19-20)
Seperti yang kita lihat, bahwa Paulus menerima hikmah dan kebodohan secara bersamaan, sedangkan Tuhannya Yesus menolak hikmah dan tidak menerima kecuali dengan kebodohan. Maka, Tuhan Yesus tidak melihat hikmah alam ini kecuali kebodohan. Paulus menjelaskan kepada kita bahwa Tuhan tidak memberikan pilihannya kecuali kepada kebodohan, bahkan lebih memuliakan kebodohan daripada orang yang memiliki hikmah.
[27] Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat. (1 Korintus 1:27)
Sudah dapat dipastikan, bahwa seandainya Paulus menganggap dirinya pilihan Tuhan, berarti sebenamya dia bodoh -menurut teks di atas- bukan termasuk golongan orang yang bijak. Dan Paulus memberikan ringkasan kepada kita bahwa "pengorbanan dan penyaliban" -poros ajaran Kristen- tidak akan berhasil mendominasi ajaran tersebut, kecuali dengan hilangnya hikmat/ilmu dan lenyapnya pemahaman bersamaan dengan hadirnya kebodohan.
[18] Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan, pemberitaan itu adalah kekuatan Allah. [19] Karena ada tertulis: "Aku akan membinasakan hikmat orang-orang berhikmat dan kearifan orang-orang bijak akan Kulenyapkan." [20] Di manakah orang yang berhikmat? Di manakah ahli Taurat? Di manakah pembantah dari dunia ini? Bukankah Allah telah membuat hikmat dunia ini menjadi kebodohan? (1 Korintus 1:18-20)
Paulus telah menjelaskan bahwa Tuhan Yesus hanya melihat jalan kebodohan dan kedunguan, ini merupakan jalan yang terbaik untuk lebih mengenalnya.
[21] Oleh karena dun/a, dalam hikmat Allah, tidak mengenal Allah oleb hikmatnya, maka Allah berkenan menyelamatkan mereka yang percaya oleh kebodohan pemberitaan Injil. (1 Korintus 1:21)
Artinya, bahwa sang Khalik menganggap baik, seandainya jalan yang ditempuh menuju
[14] Aku berhutang baik kepada orang Yunani, baik kepada orang terpelajar, maupun kepada orang yang tidak terpelajar." (Roma 1:14)
Bahwa suratnya -seperti yang terlihat dalam teks di atas- adalah percampuran budaya juga kekacauan penulisan dan pemikiran. Bersarnaan dengan itu Paulus saling bertentangan dengan "Tuhan Yesus" yang menolak hikmat orang-orang berhikmat dan kearifan orang-orang bijak.
[19] Karena ada tertulis: "Aku akan membinasakan hikmat orang-orang berhikmat dan kearifan orang-orang bijak akan Kulenyapkan." [20] Di manakah orang yang berhikmat? Di manakah ahli Taurat? Di manakah pembantah dari dunia ini? Bukankah Allah telah membuat hikmat dunia ini menjadi kebodohan? (1 Korintus 1:19-20)
Seperti yang kita lihat, bahwa Paulus menerima hikmah dan kebodohan secara bersamaan, sedangkan Tuhannya Yesus menolak hikmah dan tidak menerima kecuali dengan kebodohan. Maka, Tuhan Yesus tidak melihat hikmah alam ini kecuali kebodohan. Paulus menjelaskan kepada kita bahwa Tuhan tidak memberikan pilihannya kecuali kepada kebodohan, bahkan lebih memuliakan kebodohan daripada orang yang memiliki hikmah.
[27] Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat. (1 Korintus 1:27)
Sudah dapat dipastikan, bahwa seandainya Paulus menganggap dirinya pilihan Tuhan, berarti sebenamya dia bodoh -menurut teks di atas- bukan termasuk golongan orang yang bijak. Dan Paulus memberikan ringkasan kepada kita bahwa "pengorbanan dan penyaliban" -poros ajaran Kristen- tidak akan berhasil mendominasi ajaran tersebut, kecuali dengan hilangnya hikmat/ilmu dan lenyapnya pemahaman bersamaan dengan hadirnya kebodohan.
[18] Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan, pemberitaan itu adalah kekuatan Allah. [19] Karena ada tertulis: "Aku akan membinasakan hikmat orang-orang berhikmat dan kearifan orang-orang bijak akan Kulenyapkan." [20] Di manakah orang yang berhikmat? Di manakah ahli Taurat? Di manakah pembantah dari dunia ini? Bukankah Allah telah membuat hikmat dunia ini menjadi kebodohan? (1 Korintus 1:18-20)
Paulus telah menjelaskan bahwa Tuhan Yesus hanya melihat jalan kebodohan dan kedunguan, ini merupakan jalan yang terbaik untuk lebih mengenalnya.
[21] Oleh karena dun/a, dalam hikmat Allah, tidak mengenal Allah oleb hikmatnya, maka Allah berkenan menyelamatkan mereka yang percaya oleh kebodohan pemberitaan Injil. (1 Korintus 1:21)
Artinya, bahwa sang Khalik menganggap baik, seandainya jalan yang ditempuh menuju
Tipudaya Paulus 1
Saul (Hakham Yahudi) ataukah
Paulus sang Rasul?
Paulus sang Rasul
(3 M - 62 M): Nama Ibraninya adalah Saul. Seorang penduduk Roma yang beragama
Yahudi, lahir pada tahun 3 masehi di kota Tarsus di sebelah selatan Turki, dari
kedua orang tua Yahudi keturunan Ibrahim. Ayahnya adalah orang Persia keturunan
Benyamin anak Yakub (Israel) (Roma 11:1). Paulus sendiri tidak meyakini
ketuhanan Al-Masih. Dia juga memandang para pengikut Al-Masih hanya sebagai
ancaman agama dan politik terhadap negara. Oleh karena itu dia menyiksa mereka
dengan siksaan yang sangat pedih dan mengusir mereka baik di dalam ataupun di
luar Yerusalem (Al-Quds).
Dalam perjalanannya dari Yerusalem menuju Damaskus untuk menangkap orang-orang Kristen yang kabur dari Yerusalem, dia berkata bahwa Al-Masih telah menampakkan diri kepadanya dan menuntunnya ke jalan iman kepadanya (Kisah Para Rasul 22:1-11), dan sejak saat itu Paulus memikul tugas menyebarkan ajaran Kristen, yang mana dia menulis empat betas surat (dengan asumsi bahwa dia adalah penulis surat kepada kaum Ibrani) yang seluruhnya dimasukkan ke dalam Alkitab dan dijadikan landasan di masa yang akan datang -melalui keputusan Dewan Gereja Umum- pembentukan agama Kristen seperti formatnya yang sekarang ini. Sampai-sampai julukan agama Kristen berubah menjadi Al-Masihiyyah Paulus (Kristen Paulus).
Paulus berpindah-pindah tempat pada saat penyebaran ajaran Kristen ke beberapa negara (Cyprus, Antiokhia, Yerusalem, Syria, dan Roma), hingga dia mati terbunuh di Roma pada 22 Februari 62 Masehi (Ensiklopedia Encarta). Pendapat lain mengatakan bahwa dia mati pada peristiwa terbakarnya Roma di masa pemerintahan Nero pada bulan Juli 64 Masehi (Kamus Alkitab. Kamus Alkitab juga menyebutkan pendapat Ensiklopedia di atas).
Pada saat itu, kota Tarsus, kota di mana Paulus dibesarkan, merupakan pusat perkembangan ilmu dan filsafat Stoicisme (ketenangan), yang memfokuskan ajaran-ajarannya pada akhlak, dan aliran Panteisme (Wihdatui wujud). Pengaruh aliran pemikiran tersebut tampak jelas dalam berbagai ungkapan Paulus tentang dasar-dasar ajaran Kristen, seperti yang dijelaskan dalam kamus Alkitab (Halaman: 196). Ini berarti bahwa Paulus memiliki latar belakang budaya filsafat Yunani, dan juga budaya Yahudi (Perjanjian Lama) karena dia orang Yahudi.
Kami akan memulai dengan menggambarkan Paulus tentang dirinya dalam suratnya kepada penduduk Roma, dia berkata:
[1] Dan Paulus, hamba Kristus Yesus, yang dipanggil menjadi rasul (apostle) dan dikuduskan (separated) untuk memberitakan Injil Allah. (Roma 1:1)
Dapat kita perhatikan ayat di atas, bahwa ungkapan Yang dipanggil menjadi rasul berarti bahwa kata rasul adalah ungkapan Paulus sendiri. Ini tidak sama artinya dengan kata Rasul untuk Nabi Musa. Bisa jadi maksudnya apostle dalam bahasa Inggris yang juga berarti murid (hawariy) bukan
Dalam perjalanannya dari Yerusalem menuju Damaskus untuk menangkap orang-orang Kristen yang kabur dari Yerusalem, dia berkata bahwa Al-Masih telah menampakkan diri kepadanya dan menuntunnya ke jalan iman kepadanya (Kisah Para Rasul 22:1-11), dan sejak saat itu Paulus memikul tugas menyebarkan ajaran Kristen, yang mana dia menulis empat betas surat (dengan asumsi bahwa dia adalah penulis surat kepada kaum Ibrani) yang seluruhnya dimasukkan ke dalam Alkitab dan dijadikan landasan di masa yang akan datang -melalui keputusan Dewan Gereja Umum- pembentukan agama Kristen seperti formatnya yang sekarang ini. Sampai-sampai julukan agama Kristen berubah menjadi Al-Masihiyyah Paulus (Kristen Paulus).
Paulus berpindah-pindah tempat pada saat penyebaran ajaran Kristen ke beberapa negara (Cyprus, Antiokhia, Yerusalem, Syria, dan Roma), hingga dia mati terbunuh di Roma pada 22 Februari 62 Masehi (Ensiklopedia Encarta). Pendapat lain mengatakan bahwa dia mati pada peristiwa terbakarnya Roma di masa pemerintahan Nero pada bulan Juli 64 Masehi (Kamus Alkitab. Kamus Alkitab juga menyebutkan pendapat Ensiklopedia di atas).
Pada saat itu, kota Tarsus, kota di mana Paulus dibesarkan, merupakan pusat perkembangan ilmu dan filsafat Stoicisme (ketenangan), yang memfokuskan ajaran-ajarannya pada akhlak, dan aliran Panteisme (Wihdatui wujud). Pengaruh aliran pemikiran tersebut tampak jelas dalam berbagai ungkapan Paulus tentang dasar-dasar ajaran Kristen, seperti yang dijelaskan dalam kamus Alkitab (Halaman: 196). Ini berarti bahwa Paulus memiliki latar belakang budaya filsafat Yunani, dan juga budaya Yahudi (Perjanjian Lama) karena dia orang Yahudi.
Kami akan memulai dengan menggambarkan Paulus tentang dirinya dalam suratnya kepada penduduk Roma, dia berkata:
[1] Dan Paulus, hamba Kristus Yesus, yang dipanggil menjadi rasul (apostle) dan dikuduskan (separated) untuk memberitakan Injil Allah. (Roma 1:1)
Dapat kita perhatikan ayat di atas, bahwa ungkapan Yang dipanggil menjadi rasul berarti bahwa kata rasul adalah ungkapan Paulus sendiri. Ini tidak sama artinya dengan kata Rasul untuk Nabi Musa. Bisa jadi maksudnya apostle dalam bahasa Inggris yang juga berarti murid (hawariy) bukan
Jika Yesus Bukan Orang Kristen, Kenapa Misionaris Lakukan Kristenisasi
|
Maraknya gerakan pengkristenan
terhadap umat Islam yang dilakukan oleh para penginjil dengan segala cara,
membuat Insan Mokoginta memeras otak. Mantan Katolik China-Manado sebelumnya
bernama Wenceslaus Mokoginta ini berpikir keras, mengapa para misionaris yang
mengaku sebagai pengikut Yesus itu getol mengkristenkan umat Islam? Apakah
Yesus beragama Kristen, dan apakah Yesus mengajarkan Kristen?
Tergelitik dengan pertanyaan sederhana ini, Mokoginta menulis buku “Mustahil Kristen Bisa Menjawab: Berhadiah Mobil BMW.” Buku berisi sepuluh pertanyaan sayembara teologi ini disediakan masing-masing pertanyaan satu hadiah uang tunai total 100 juta dan sebuah mobil BMW.
Kuis teologi berhadiah ini diawali dengan pertanyaan pertama, “Mana pengakuan Yesus dalam Alkitab (Bibel) bahwa dia beragama Kristen?”
Tergelitik dengan pertanyaan sederhana ini, Mokoginta menulis buku “Mustahil Kristen Bisa Menjawab: Berhadiah Mobil BMW.” Buku berisi sepuluh pertanyaan sayembara teologi ini disediakan masing-masing pertanyaan satu hadiah uang tunai total 100 juta dan sebuah mobil BMW.
Kuis teologi berhadiah ini diawali dengan pertanyaan pertama, “Mana pengakuan Yesus dalam Alkitab (Bibel) bahwa dia beragama Kristen?”
Jumat, 12 April 2013
KEPALSUAN BIBLE
Kitab Suci merupakan hal yang vital dalam kehidupan beragama. Dalam Islam, kitab suci merupakan kitab yang memuat firman Allah swt yang digunakan sebagai panduan bagi orang-orang yang bertaqwa, sebagaimana dijelaskan dalam ayat-ayat Al Quran:
"Kitab ini (Al Quran) tidak ada keraguan atasnya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa." (QS Al Baqarah:2-5)
Sebelum masa Rasulullah Muhammad saw, Allah telah mengutus beberapa Rasul untuk mengajarkan keesaan Allah. Di antara mereka, ada yang dibekali dengan kitab suci, termasuk di antaranya adalah Nabi Ibrahim as, Nabi Musa as, Nabi Daud as, dan Nabi Isa as.
Agama Kristen, yang mengaku sebagai pengikut nabi Isa as., mengimani keberadaan kitab-kitab nabi Musa (Taurat), nabi Daud (Zabur atau yang mereka sebut dengan Mazmur), dan nabi Isa (Injil). Kitab Taurat, Zabur, dan Injil tersebut dipadukan dalam sebuah kitab, bersama beberapa surat-surat pendek lainnya, menjadi Bibel yang kemudian diakui umat Kristen sebagai kitab suci agama mereka.
Seiring dengan pengaruh Kaisar Romawi dan Konsili Gereja pada masa kekaisaran Romawi, maka kesucian dan keaslian kitab suci agama Kristen pun mulai ternodai. Noda-noda yang mencemari kesucian kitab suci inilah yangakan kita kupas bersama.
PENJELASAN MENGENAI KITAB BIBEL
Kitab Perjanjian Lama
Bibel terdiri dari dua kitab utama yaitu Kitab Perjanjian Lama (The Old Testament) dan Kitab Perjanjian Baru (The New Testament). Kitab Perjanjian Lama sering disebut sebagai Kitab TENAKH, terdiri dari tiga bagian yaitu Tora, Nebi'im, dan Ketubim.
Tora atau Taurat berarti pengajaran. Kitab Taurat ini memuat lima kitab, yaitu Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, dan Ulangan. Nebi'im berarti kitab nabi-nabi terkemudian, yang terdiri dari kitab nabi Yesaya, Yeremia, Yehezkiel, Hosea, Yoel, Amos, Obaja, Yunus, Mikha, Nahum, Habakuk, Zefanya, Hagai, Zakaria, dan Maleakhi. Ketubim berarti pujian, terdiri dari kitab-kitab Zabur atau Mazmur, Amsal Sulaiman, Ayub, Kidung Agung, Rut, Ratapan, Pengkhotbah, Ester, Daniel, Ezra, Nehemia, Tawarikh I, dan Tawarikh II.
Meskipun umat Kristen Protestan dan Katolik Roma sama-sama mengakui Bibel sebagai kitab suci mereka, namun toh Bibel yang mereka gunakan berbeda. Bible Katolik Roma lebih tebal dibandingkan dengan Bibel Kristen Protestan karena
Langganan:
Postingan (Atom)