Selasa, 22 Mei 2012

Lelucon Penebusan Dosa


Penyaliban adalah inti keimanan Kristiani,Bagi Kristiani, penyaliban adalah jalan keselamatan satu-satunya dalam memperoleh hidup yang kekal.
Dogma penebusan dosa melalui penyaliban tercipta berdasarkan adanya keyakinan terhadap dosa waris yang semuanya diciptakan oleh oknum yang sama, Paulus dari Tarsus. Disini kita tidak akan membahas mengenai kepalsuan dogma penebusan dosa ataupun dosa waris, tapi kita akan menguak kepalsuan kematian Yesus diatas kayu salib melalui persepsi Bible sendiri, dengan kata lain, akan kita buktikan bersama bahwa Yesus tidak mati diatas kayu salib berdasarkan Bible!
Kronologis kejadian dari Bible sendiri yang akan kami paparkan berikut mengenai peristiwa dugaan kematian Yesus dalam penyaliban sebelum dan sesudahnya akan membuktikan kebenaran tersebut.
Persiapan Untuk Jihad
Yesus sebelumnya telah mengetahui akan rencana Yahudi untuk menangkap dan membunuhnya, hal tersebut telah diucapkannya dengan menubuatkan Yudas yang akan menyerahkannya. Hal yang menjadi sorotan adalah bahwa Yesus tidak mau hanya duduk dan menunggu ditangkap oleh kaum Yahudi. Dia menyiapkan murid-muridnya akan adanya bentrokan dan pertikaian, dan persiapan akan senjata adalah hal yang diperlukan.
Lukas 22:35-36
22:35 Lalu Ia berkata kepada mereka: “Ketika Aku mengutus kamu dengan tiada membawa pundi-pundi, bekal dan kasut, adakah kamu kekurangan apa-apa?”
22:36 Jawab mereka: “Suatu pun tidak.” Kata-Nya kepada mereka: “Tetapi sekarang ini, siapa yang mempunyai pundi-pundi, hendaklah ia membawanya, demikian juga yang mempunyai bekal; dan siapa yang tidak mempunyainya hendaklah ia menjual jubahnya dan membeli pedang.

Selasa, 08 Mei 2012

Keterangan dan Petunjuk Tentang Nabi Isa a.s. di Dalam al-Qur'an dan Hadits (Menjawab Subhat Yang Dilontarkan Oleh Missionaris/Pendeta)


SYUBHAT PERTAMA
01. ORANG NASRANI SAHABAT DEKAT ORANG MUSLIM
"...wa latajidanna aqrabahum mawaddatal lilladziina aamanuul ladziina qaaluu innaa nashaaraa..."."...Dan sesungguhnya akan engkau dapati (pula) orang yang paling dekat kasih sayangnya terhadap orang-orang yang beriman, yaitu orang-orang yang berkata, "Sesungguhnya kami adalah orang Nashara..." (Qs. 5 Al-Maaidah 82).
TANGGAPAN

Dakwah (Penyesatan) Kristen Kepada Umat Islam 2



Dakwah (Penyesatan) Kristen Kepada Umat Islam 1


Dakwah memang terjadi di mana-mana dengan berbagai cara, salah satu yang ditempuh oleh beberapa organisasi Kristiani adalah dengan mengutip secara ekstensif ayat-ayat al-Qur'an yang berkenaan dengan kemuliaan Isa. Dakwah ini menggunakan brosur yang dibuat sedemikian rupa sehingga seolah-olah seperti brosur dari organisasi Islam, agar menarik orang awam untuk mengira bahwa ini adalah brosur Islam. Contoh brosur di lapangan adalah sebagai berikut

Senin, 30 April 2012

Kristen dan Yahudi


 




Saudaraku, kita hendaknya jangan kesal atau marah karena saudara-saudara kita yang mengaku sebagai pengikut ajaran Nabi Isa a.s. ternyata menjadi pendukung setia segala tingkah-laku Zionis-Yahudi. Kita malah harusnya kasihan terhadap mereka, karena cahaya kebenaran masih saja belum masuk ke dalam relung hati mereka. Jika mereka dengan bangga mengatakan sebagai orang Kristen yang mendukung atau memuliakan Yahudi, coba Anda suruh mereka membuka kitab suci Zionis-Yahudi sendiri yakni Talmud. Dan bacalah apa kata Talmud tentang Yesus? Inilah beberapa ayat Talmud mengenai Yesus:
“Pada malam kematiannya, Yesus digantung dan empatpuluh hari sebelumnya diumumkan bahwa Yesus akan dirajam (dilempari batu) hingga mati karena ia telah melakukan sihir dan telah membujuk orang untuk melakukan kemusyrikan (pemujaan terhadap berhala)… Dia adalah seorang pemikat, dan oleh karena itu janganlah kalian  mengasihaninya atau pun memaafkan kelakuannya” (Sanhedrin 43a)
“Yesus ada di dalam neraka, direbus dalam kotoran (tinja) panas” (Gittin 57a)
“Ummat Kristiani (yang disebut ‘minnim’) dan siapa pun yang menolak Talmud akan dimasukkan ke dalam neraka dan akan dihukum di sana bersama seluruh keturunannya” (Rosh Hashanah 17a).  
“Barangsiapa yang membaca Perjanjian Baru tidak akan mendapatkan bagian ‘hari kemudian’ (akhirat), dan Yahudi harus menghancurkan kitab suci umat Kristiani yaitu Perjanjian Baru “ (Shabbath 116a)
Inilah ungkapan hati Talmud yang sesungguhnya tentang Yesus dan umat Kristen. Siapa pun yang mengaku sebagai seorang Kristen, setelah mengetahui ayat-ayat pelecehan dari Talmud kepada Yesus dan agamanya, tetapi masih saja mendukung Zionis-Yahudi, masih saja membantu Israel, masih saja setuju dengan sikap politik Zionis-Israel, maka ia sebenarnya telah ikut-ikutan melecehkan agamanya sendiri, telah ikut-ikutan

Jumat, 27 April 2012

Taurah atau Pentateuque


 

Taurah adalah nama dalam bahasa Semit.  Kalimat  Yunani
yang  sekarang  dipakai  dalam  bahasa  Perancis adalah
Pentateuque yang artinya kitab yang terdiri  dari  lima
bagian: Kejadian, Keluaran, Imamat orang Levi, Bilangan
dan Ulangan, yaitu lima  fasal  yang  pertama  dari  37
fasal yang terdapat dalam Perjanjian Lama.
 
Kumpulan   teks  ini  membicarakan  asal  alam,  sampai
masuknya  bangsa  Israil   di   Kana'an,   tanah   yang
dijanjikan  sesudah mereka menjadi budak di Mesir; atau
lebih tepat lagi  sampai  wafatnya  nabi  Musa.  Tetapi
riwayat   kejadian-kejadian  sejarah  itu  dipergunakan
sebagai kerangka untuk menerangkan kehidupan  keagamaan
dan  sosial bangsa Yahudi. Dari sinilah nama Hukum atau
Taurah.
 
Orang-orang  Yahudi  dan  orang-orang  Kristen   selama
berabad-abad  berpendapat  bahwa pengarang Taurah (lina
bagian pertama daripada Perjanjian  Lama)  adalah  Nabi
Musa  sendiri.  Barangkali pendapat tersebut didasarkan
atas ayat (Keluaran 17, 14)  yang  berbunyi:  "Tulislah
itu  (kekalahan  kaum  Amalek)  dalam Kitab," atau atas
ayat (Bilangan 33, 2) tentang  keluarnya  orang  Yahudi
dari  Mesir  yang  berbunyi  "Musa  menerangkan  dengan
tulisan tempat-tempat  mereka  berangkat,"  atau  dalam
(kitab  Ulangan  3,  9)  yang  berbunyi:  "Musa menulis
aturan (hukum) ini." Semenjak abad Pertama S.M.  banyak
orang   yang   mempertahankan  anggapan  bahwa  seluruh
Pentateuque  ditulis  oleh   Nabi   Musa,   di   antara
orang-orang  itu adalah: Flavius Joseph dan Philon dari
Alexandria.

Kitab-kitab Perjanjian Lama


Perjanjian Lama  merupakan  kumpulan  fasal-fasal  yang
panjangnya   tidak   sama  dan  isinya  bermacam-macam,
ditulis selama lebih dari sembilan abad dalam  beberapa
bahasa  dan  dimulai  dengan tradisi lisan. Fasal-fasal
itu banyak yang telah dikoreksi dan dilengkapkan sesuai
dengan   kejadian-kejadian   atau   kebutuhan-kebutuhan
tertentu,  pada  waktu-waktu  yang  berjauhan  jaraknya
antara satu dengan lainnya.
 
Sangat   boleh  jadi  bahwa  munculnya  literatur  yang
melimpah ini terjadi pada permulaan monarki Yahudi pada
abad   XI  SM,  yaitu  pada  waktu  timbulnya  kelompok
pegawai-pegawai       Raja        yang        merupakan
sekretaris-sekretaris,  yakni  orang-orang  pandai yang
pekerjaannya tidak terbatas dalam sekedar menulis. Dari
zaman   itulah  bermula  tulisan-tulisan  parsial  yang
tersebut   dalam   fasal-fasal   sebelum   ini,   yakni
tulisan-tulisan yang penting untuk ditetapkan waktunya,
seperti  nyanyian-nyanyian  yang  tersebut   di   atas,
kata-kata  yang  diucapkan  oleh  nabi  Ya'kub dan nabi
Dawud, Sepuluh Perintah dan lebih umum  lagi  teks-teks
legislatif  yang  membentuk  tradisi  keagamaan sebelum
tersusunnya undang-undang. Teks-teks tersebut merupakan
bagian-bagian    yang    terpisah   disana-sini   dalam
bagian-bagian Perjanjian Lama.