Oleh : Drs.
Abu Deedat Syihab. MH
Beberapa
peringatan Allah kepada
kaum Muslimin agar
senantiasa mencermati dan
mewaspadai gerakan pemurtadan
terhadap umat baik
yang datang dari
dalam maupun dari
luar. Tantangan umat
Islam ke depan
bukan makin kecil
justru makin berat, dimana
musuh-musuh Islam melancarkan
misinya dengan menggunakan
berbagai macam cara
baik halus maupun
yang kasar.
Marilah kita
sama-sama untuk membentengi
umat Islam, agar
umat kita tidak
mengalami distorsi aqidah
TANTANGAN DAKWAH
ADA 2 ( DUA )
: yaitu
tantangan intern dan
Extern.
- Allah swt berfirman didalam QS. Al-Baqarah : 120
“Orang-orang
Yahudi dan Nasrani
tidak akan senang kepada
kamu sehingga kamu
mengikuti agama mereka.
Katakanlah : Sesungguhnya Petunjuk
Allah
itulah petunjuk ( yang sebenarnya ). Dan
sesungguhnya jika kamu
mengikuti kemauan mereka
setelah pengetahuan datang
kepadamu, maka Allah
tidak lagi menjadi
pelindung dan penolong
bagimu.”
Didalam
ayat tersebut Allah menegaskan
bahwa orang-orang Yahudi
dan Nasrani tiada henti-hentinya merancang
makar dan konspirasi
diantara mereka untuk
memadamkan cahaya Islam.
Disadari atau tidak
pada hari ini kaum
muslimin telah dijadikan
target utama mereka.
- Firman Allah swt didalam QS. Ali Imran : 100.
“ Hai
orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti
sebahagian dari orang-orang
yang diberi alkitab, niscaya mereka
akan mengembalikan kamu
menjadi orang kafir
sesudah kamu beriman. “
- Firman Allah swt didalam QS. Al-Baqarah : 217.
“Mereka tidak henti-hentinya memerangi
kamu sampai mereka ( dapat ) mengembalikan
kamu dari agamamu ( kepada kekafiran), seandainya
mereka sanggup”.
- Methode musuh-musuh Islam didalam melumpuhkan umat Islam ada menggunakan 2( dua ) cara :
- Penindasan Fisik; Penjajahan, penindasan dan pembantaian berkedok pembersihan etnis.
- Perancuan syariat Islam, ghozwul fikri ( gempuran Pemikiran ), mengkondisikan agar umat ini ragu terhadap kebenaran dan keadilan Islam. Ini merupakan target utama mereka.
- A. Program sesat Penyatuan Agama.
Untuk menyesatkan
umat muncul upaya baru dengan
menyebarkan teori penyatuan
agama, bahwa agama
Yahudi, Kristen dan
Islam, kedudukannya sama ; seperti
kedudukan empat mazhab yang
dikenal kaum muslimin.
Bahkan membolehkan memeluk
agama Yahudi dan
kristen karena sama-sama
millah Ibrahim.
Kini merebak
upaya persatuan tiga
agama yaitu Yahudi, kristen dan
Islam yaitu harus kembali
kepada agama Ibrahimiyah. Dengan slogan “ membangun dunia
baru”, dengan penyatuan
agama, persaudaraan antar
agama, persatuan kaum beriman
dan melepaskan fanatik
agama” dengan cara tidak
boleh mengatakan agama kita
yang benar diluar
Islam salah.
Dan sekarang sangat
terlihat bagaimana sebagian
tokoh-tokoh muslim, dalam
acara natal bersama,
do’a bersama , ruwatan bersama;
yang justru perbuatan ini
merupakan syirik yang bertentangan
dengan akidah Islam. Lihat
QS. Al-Baqarah :42
“ Dan janganlah
kamu campuradukan yang
hak dengan yang
batil dan janganlah
kamu sembunyikan yang
hak itu , sedang
kamu mengetahui “.
Beberapa tokoh kita
yang mendukung program
ini dipelopori
oleh kelompok paramadina
pimpinan Cak Nur (
Nurcholis Madjid cs ) , Dr. Alwi
Shihab, dan Prof.Dr. KH. Said
Aqiel Siradj, MA, dll.
·
KH. Said
Aqil Siradj
* Didalam
buku “ Menuju Dialog Teologis Kristen
- Islam “ karangan
Bambang Noorsena , Pendiri
Kristen Ortodhok Syiria
di Indonesia, Penerbit Yayasana
ANDI ( Anak Didik Imanuel
), pada
hal 164 – 165 mengatakan
sebagai berikut :
“ Agama yang
membawa misi tauhid
adalah Yahudi , Kristen
dan Islam. Ketiga
agama tersebut datang
dari Tuhan melalui
seorang Rasul dan Nabi pilihan.
Agama Yahudi diturunkan melalui
Musa, Nasrani diturunkan melalui
Isa ( Yesus ) dan Islam
melalui Muhammad. “
Ketiga agama tersebut mengakui
Ibrahim sebagai “ The foundation Father’s” bagi agama
tauhkid. Singkatnya, ketiga
agama tersebut sama-sama
memiliki komitmen untuk menegakkan
kalimah Tauhid. “ (
Hal 164 ).
“Tauhid
Kanisah Ortodoks Syria tidak memiliki perbedaan yang berarti dengan
Islam. Secara al-rububiyyah, Kristen
Ortodoks Syria jelas mengakui bahwa Allah adalah Tuhan sekalian alam
yang harus disembah. Secara al-uluhiyyah ia
juga telah mengikrarkan Laa ilaha ilallah:” Tiada tuhan selain ( Ilah)
selain Allah”. Sebagai ungkapan ketauhidannya.
Dari tauhid
sifat dan asma Allah secara
substansia tidak jauh
berbeda. Hanya ada perbedaan
sedikit tentang sifat
dan asma Allah tersebut. Jika
dalam Islam ( sunni ) kalam
Tuhan yang Qodim itu
turun kepada manusia
( melalui Muhammad ) dalam
bentuk Al- Qur’an, maka kristen
Ortodoks Syiria berpandangan bahwa
kalam Tuhan turun
menjelma ( tajassud ) dengan
Ruh al-Quddus dan Perawan
Maryam menjadi Manusia ( Yesus ). Perbedaan
ini tentu saja sangat wajar
sekali dalam dunia
teologi, termasuk dalam
teologi Islam “. ( hal.165 ).
Pandangan ini
sangat keliru dimana
kristen Ortodok Syiria
mempunyai keyakinan satu-satunya
Tuhan ( Rabb ), yaitu Isa
alMasih putra Allah
yang tunggal.( lihat Kanun
Al-Iman = Syahadat kristen
Ortodoks, hal 168 buku “ Menuju Dialog
Teologis Kristen - Islam
“ karangan Bambang Noorsena.
* Didalam majalah
Pensyil ( Pendidikan
Syiar Injil ), Edisi
39 / 2000 – halaman 42 dengan tema
“ Kerjasama Antar
Umat Beriman “ menulis
sbb :
“ Orang-orang beriman ( mukmin ), Yahudi, shabi’in ( penyembah berhala ), Nasrani ( kristiani ),
siapa saja diantara mereka yang
benar-benar beriman kepada
Allah ( Tuhan ), hari kemudian,
dan beramal shaleh,
maka tidak akan
ada kekhawatiran taerhadap
mereka dan tidak ( pula ) mereka bersedih
hati “ (pen. Bahwa Yahudi
dan Kristen akan
masuk sorga ). “
“
Karena itulah , diskursus keimanan menjadi
tema sentral bagi
semua umat beragama.
Agama manapun dimuka
bumi ini pasti
meyakini adanya Zat yang menciptakan
alam semesta beserta
isinya, termasuk manusia. Perbedaan
penyebutan nama Tuhan :
Allah , Sang Hyang
Widi, Dewa, Thian, ataupun lainnya
bukanlah menjadi penghalang bagi
keimanan seseorang. Substansi Tuhan,
sungguhpun disebut
dengan beribu-ribu
nama, hakikat adalah satu, yaitu
Zat Pencipta alam
semesta serta isinya dan
yang mengatur roda
kehidupan segala makhluk didunia hingga akhirat. Umat beriman
bukanlah monopoli segolongan
komunitas umat beeragama tertentu saja. “
B. Penyesatan
dengan dalih Islam Pluralisme
( Teologi Pluralis ) , Jaringan JIL (
Jaringan Islam Liberal ).
Faham Pluralis
adalah faham yang
menyesatkan dimana mengakui
semua agama benar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar