Senin, 26 Maret 2012

Lelucon Murtadin Fatimah-3: Mengaku Mantan Islam Tapi Tak Kenal Azan



Dalam kesaksiannya, penginjil Fatimah juga menuangkan alasan lain meninggalkan Islam. Ia mengaku meninggalkan Islam karena tidak bisa menerima doa-doa dalam ibadah shalat. Fatimah menulis:
“Saya menyembah satu Allah lima kali sehari dengan ritual yang melelahkan. Lima kali sehari azan menegaskan bahwa Muhammad adalah nabi Allah yang harus didoakan berkat baginya. Berdoa agar diberikan tempat terbaik di surga serta kedudukan yang lebih tinggi dari siapa pun.  Dengan demikian Muhammad akan bisa bersyafaat seperti yang dijanjikan Allah!
Dari kesaksian ini jelaslah bahwa Fatimah tidak pernah menganut agama Islam, melainkan orang yang mengaku mantan Islam untuk komoditi supaya diundang ceramah kesaksian di gereja-gereja.
Terbukti, ia tidak tahu bacaan azan, sehingga menuduh bacaan azan dikumandangkan untuk mendoakan Nabi Muhammad supaya masuk surga. Siapapun, orang Islam pasti mengenal azan, baik bacaannya maupun maknanya. Dalam bacaan azan, tak ada kalimat yang mendoakan Nabi Muhammad supaya masuk surga. Perhatikan bacaan azan berikut:

Lelucon Murtadin Fatimah-2: Ibadah Haji adalah Ritual Pembunuhan?

Untuk meyakinkan pembaca bahwa murtad dari Islam ke Kristen adalah keputusan terbaik, Penginjil Fatimah menghujat ibadah haji dan shalat dalam rukun Islam.Murtadin yang mengaku mantan muslimah Timur Tengah ini menuduh haji sebagai ibadah yang salah karena Tuhan melakukan pembunuhan terhadap umat yang menyembah-Nya dalam ibadah tersebut. Berikut kutipannya:“Saya terus berdoa, berpuasa dan berzakat. Tapi satu hal yang tidak ingin saya lakukan adalah pergi naik Haji.... Ketakutan untuk naik haji berawal ketika seorang kerabat saya ikut terbakar pada kejadian kebakaran tahun 1977. Dua tahun kemudian dia meninggal karena komplikasi. Tahun 2003 teman saya meninggal karena terinjak-injakketika naik Haji. Kecelakaan memang bisa terjadi di mana dan kapan saja. Tapi ketika naik Haji, kita berangkat untuk beribadah kepada Allah.  Kita berharap pengalaman tersebut, atau paling tidak ibadah kita, akan diberkati, bukan terpanggang atau terinjak sampai mati.
 Mengapa Allah membunuh orang yang menyembah-Nya? Selama bertahun-tahun, ada satu pemikiran yang terus mengganggu saya: Mengapa Allah membunuh orang-orang yang menyembah-Nya? Mengapa Ia begitu kejam jika mereka melakukan hal yang benar? Bukankah ini merupakan pertanda ada yang tidak benar tentang ibadah naik Haji?”Fakta adanya beberapa jamaah haji yang wafat di tanah suci, dianalisa secara nakal oleh Penginjil Fatimah bahwa Tuhan membunuh orang yang menyembah-Nya. Lalu disimpulkan secara miring bahwa ibadah haji ini tidak benar.Bila konsisten dengan logika berpikirnya, seharusnya Penginjil Fatimah juga menggugat fakta-fakta tragedi kejahatan seksual di gereja. Puluhan ribu jemaat Katolik menjadi korban pelecehan seksual dan pedofilia oleh para pastor, uskup dan biarawan di Irlandia, Jerman, Austria, Belanda, Denmark, Swiss, Amerika Serikat, dll....Dengan logika yang sama, seharusnya Penginjil Fatimah membuat kesimpulan: “Mengapa Tuhan melakukan pelecehan seksual terhadap orang-orang yang menyembah-Nya di gereja Katolik?...Dengan logika yang sama nakalnya, seharusnya Penginjil Fatimah membuat kesimpulan: “Mengapa Tuhan melakukan pelecehan seksual terhadap orang-orang yang menyembah-Nya di gereja Katolik? Mengapa Ia begitu kejam jika mereka melakukan hal yang benar? Bukankah ini merupakan pertanda ada yang tidak benar tentang ibadah naik Haji?”Itulah logika berpikir obat nyamuk ala misionaris Kristen yang sangat bernafsu melecehkan Islam. Logikanya berputar-putar tanpa ada pedoman yang pasti. Seperti obat nyamuk, pada ujungnya akan habis terbakar tinggal sisa-sisa abu belaka.Mencari kebenaran tidak bisa memakai logika obat nyamuk. Mencari kebenaran harus didasarkan pada dalil-dalil yang jelas, tidak berdasarkan perasaan, emosional, perkiraan maupun prasangka.Rumusan berpikir benar, bila benar katakan benar, dan sebaliknya bila salah katakan salah. Pedoman salah dan benar suatu agama adalah kitab suci. Bukan menghakimi segala hal dengan pertanyaan dan prasangka mengambang.Sangat berbahaya bila prasangka dan logika obat nyamuk dijadikan dasar menilai suatu ajaran, karena sangat berpotensi membenarkan yang salah dan menyalahkan yang benar.Hujatan penginjil Fatimah sebetulnya terbantah oleh pernyataannya sendiri. Dia sendiri mengatakan bahwa dalam ibadah haji itu ada jamaah yang “terbakar” dan “terinjak-injak.” Dua kata ini adalah kata kerja yang tidak disengaja.Bila ada jamaah yang meninggal karena terinjak atau terbakar karena tidak disengaja dan kesalahan teknis penyelenggara haji, mengapa Allah yang disalahkan? Lalu ibadah yang diperintahkan-Nya disimpulkan tidak benar?Penginjil Fatimah boleh mempersalahkan dan menuduh Allah membunuh umat dalam ibadah haji, bila dalam nas-nas suci terdapat perintah baik implisit maupun eksplisit.Padahal semua perintah haji dalam Al-Qur'an maupun hadits tidak satu kata pun yang menyatakan adanya misi pembunuhan itu. Perhatikan salah satu perintah haji berikut:“Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; Barang siapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam” (Qs Ali Imran 97).Tak perlu banyak penjelasan, jelaslah bahwa tuduhan penginjil Fatimah terhadap ibadah haji adalah omong kosong dan mengada-ada berdasarkan khayalannya sendiri.Memang cara pandang Islam yang haq dengan logika batil orang kafir itu jauh berbeda, misalnya dalam menyikapi musibah.Memandang adanya korban wafat ketika menukaikan ibadah haji, penginjil Kristen langsung menyalahkan Tuhan sebagai kambing hitam pelaku pembunuhan.Sebaliknya, umat Islam menyikapi musibah dengan iman dan sabar sepenuh pengharapan, sesuai ajaran Rasulullah SAW:“Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, semua urusan baik baginya dan kebaikan ini tidak dimiliki oleh selain seorang mukmin. Apabila mendapat kesenangan ia bersyukur dan itulah yang terbaik untuknya. Dan apabila mendapat musibah ia bersabar, dan itulah yang terbaik untuknya” (HR Imam Muslim).Berdasarkan petunjuk yang mulia ini, maka setiap mukmin senantiasa bersyukur saat mendapat kesenangan dan selalu bersabar saat mendapat musibah. Musibah adalah takdir dan ujian hidup untuk peningkatan iman menuju kehidupan akhirat yang kekal abadi, maka ia tidak akan menggerutu dan berputus asa (Qs Al-Baqarah 155).“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas” (Qs Az-Zumar 10).Walhasil, cara pandang Penginjil Fatimah soal ibadah dan ketuhanan itu sangat aneh dan menggelikan. Melihat fenomena meninggalnya umat Islam ketika sedang menunaikan ibadah, buru-buru ia mengambinghitamkan Tuhan sebagai pembunuh. Padahal logika sederhana dan waras tidak ada yang menyimpulkan demikian.Di sisi lain, Penginjil Fatimah bisa menerima bulat-bulat doktrin Kristen bahwa Tuhan berubah wujud (menjelma/inkarnasi) menjadi manusia Yesus untuk disiksa, diludahi, disesah, dipaku, diarak hanya dengan secarik kain, lalu dibunuh di tiang salib oleh manusia yang notabene adalah ciptaan Tuhan sendiri.Untuk mengampuni dosa warisan seorang Adam, Tuhan harus repot-repot menjelma jadi manusia untuk dibunuh secara tragis? Padahal nalar sehat meyakini Tuhan Maha Pengampun yang setiap saat mengampuni hamba-Nya yang bertaubat. 

Minggu, 25 Maret 2012

MENGGUGAT KEPALSUAN BIBLE




" Maka celakalah bagi orang-orang yang menulis Alkitab dengan tangan mereka, kemudian berkata: Alkitab ini adalah dari Allah, untuk dijual dengan murah. Maka celakalah bagi mereka disebabkan tulisan tangan mereka, karena perbuatan mereka." (QS Al Baqarah:79)

Kitab Suci merupakan hal yang vital dalam kehidupan beragama. Dalam Islam, kitab suci merupakan kitab yang memuat firman Allah swt yang digunakan sebagai panduan bagi orang-orang yang bertaqwa, sebagaimana dijelaskan dalam ayat-ayat Al Quran:
"Kitab ini (Al Quran) tidak ada keraguan atasnya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa." (QS Al Baqarah:2-5)
Sebelum masa Rasulullah Muhammad saw, Allah telah mengutus beberapa Rasul untuk mengajarkan keesaan Allah. Di antara mereka, ada yang dibekali dengan kitab suci, termasuk di antaranya adalah Nabi Ibrahim as, Nabi Musa as, Nabi Daud as, dan Nabi Isa as.
Agama Kristen, yang mengaku sebagai pengikut nabi Isa as., mengimani keberadaan kitab-kitab nabi Musa (Taurat), nabi Daud (Zabur atau yang mereka sebut dengan Mazmur), dan nabi Isa (Injil). Kitab Taurat, Zabur, dan Injil tersebut dipadukan dalam sebuah kitab, bersama beberapa surat-surat pendek lainnya, menjadi Bibel yang kemudian diakui umat Kristen sebagai kitab suci agama mereka.

Sabtu, 24 Maret 2012

Yahudi, Bangsa yang Tak Pandai Bersyukur




Berulang kali Allah swt. memperingatkan bangsa Yahudi atau Bani Israil agar bersyukur atas nikmat yang telah mereka rasakan. Berulang kali pula mereka diperintah agar benar-benar menjadi bangsa yang beriman dan bertakwa. Seperangkat alat telah mereka miliki. Segudang keistimewaan pun telah mereka kantongi. Namun, apa pun bentuk keistimewaan yang ada pada mereka, tak membuatnya berpikir.
Padahal bila mereka merenungkan apa yang telah teralami pada masa-masa lalunya seharusnya membuat mereka lebih tahu diri. Fir’aun dan tangan-­tangan kanannya kala itu membuat mereka tak berkutik sedikit pun. Dengan kekuasaannya, Fir’aun menjadikan Bani Israil sebagai manusia tak berguna dan hina. Selama mereka hidup di bawah kekuasaan Fir’aun senantiasa hidup dalam siksaan dan penghinaan.
Dalam kondisi seperti itu, Allah swt. mengutus seorang Rasul, Musa As, yang lahir dan tengah-tengah mereka. Musa dengan kekuatan yang dianugrahkan kepadanya mencoba menerobos membongkar segala bentuk kecongkakan Fir’aun dan pembesar-pembesarnya. Tak pelak, mengangkat harkat derajat orang-orang lemah yang mayoritas terdiri dan bangsa Bani Israil.

Minggu, 04 Maret 2012

DR YAHYA YOPIE WALONI, STH MTH MANTAN PENDETA



DR YAHYA YOPIE WALONI, STH MTH MANTAN PENDETA: DAPAT HIDAYAH LEWAT MIMPI Di salah satu rumah kos, pintunya tampak masih tertutup rapat. Di tempat inilah, Yahya Yopie Waloni (36), bersama istrinya, Lusiana (33) dan tiga orang anaknya tinggal sementara. Yahya bersama istrinya memeluk Islam secara sah pada hari Rabu, 11 Oktober 2006 pukul 12.00 Wita melalui tuntunan Komarudin Sofa, sekretaris Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Tolitoli. Hari itulah Yahya dengan tulus mengucapkan dua kalimat syahadat. Setelah memeluk Islam, nama Yahya Yopie Waloni diganti dengan Muhammad Yahya dan istrinya Lusiana diganti dengan Mutmainnah. Begitupun ketiga anaknya. Putri tertuanya Silvana (8 tahun) diganti dengan nama Nur Hidayah, Sarah (7 tahun) menjadi Siti Sarah, dan putra bungsunya Zakaria (4 tahun) tetap menggunakan nama itu. MANTAN PENDETA Mohammad Yahya sebelum memeluk Islam, pernah menjabat ketua Sekolah Tinggi Theologia Calvinis di Sorong tahun 2000-2004. Saat itu juga ia sebagai pendeta dengan status sebagai pelayan umum dan terdaftar pada Badan Pengelola Am Sinode GKI di Tanah Papua, Wilayah VI Sorong-Kaimana. Ia menetap di Sorong sejak tahun 1997. Tahun 2004 ia kemudian pindah ke Balikpapan. Di sana ia menjadi dosen di Universitas Balikpapan (Uniba) sampai tahun 2006. Yahya menginjakkan kaki di kota Cengkeh, Tolitoli, tanggal 16 Agustus 2006. Hari pertama

Kamis, 01 Maret 2012

Islam Agama Asli Orang Papua


Fak-fak boleh dikatakan sebagai "serambi Mekkah" selain yang di Aceh. Kawasan ini adalah pemasok muballigh dan guru agama ke pelosok-pelosok Irian Jaya. Ribuan komunitas muslim dari kalangan pribumi juga tersebar di 14 tempat terpisah di Kabupaten Jayawijaya.

Jika menyebut "Papua", yang terlintas di benak adalah suku-suku primitif yang telanjang. Tanah orang Kristen. Sehingga kemudian sampai pada pertanyaan, "Memang di Papua ada Islam ?".

Itulah beberapa opini yang ternyata sengaja dibentuk untuk mencitrakan bumi Cendrawasih ini. Mengapa demikian ? Hal ini berkaitan erat dengan kekayaan bumi yang dimiliki tanah Irian yang menyedot perhatian banyak pihak untuk mewujudkan masing-masing kepentingannya disana.

ZILZAAL: Game yang Menghina Islam

ZILZAAL: Game yang Menghina Islam