Sabtu, 22 September 2012

Pembuat Film “Innocence of Muslim”


13479378141634718655

Nakoula (bringbackislam.com)


Sempat tak percaya ketika tadi membaca sebuah artikel bahwa Nakoula Besseley, yang diduga terlibat pembuatan film anti-Islam,Innocence of Muslims, kini telah kembali ke kediamannya di California Selatan.
Polisi urung menahan Besseley. Juru bicara Departemen Los Angeles County, Sheriff Steve Whitmore, mengatakan Besseley bukanlah orang yang mereka cari, tapi sutradara film, Sam Bacile. Sangat ironis, tapi itulah kenyataan yang terjadi.
Kepada media massa dan polisi, Besseley mengaku sebagai manajer logistik.
Dengan mengunggah video Innocence of Muslim ke YouTube.
“Dia terbukti bersalah memiliki dan akan memproduksi sabu-sabu pada 1997,” kata juru bicara Los Angeles County District Attorney, Sandi Gibbons, diNBC NEWS.
Jadi penangkapannya kemarin bukan karena tentang film ??.


Selasa, 18 September 2012

Siapakah Nabi Elia Yang Sebenarnya?



Yohanes Pembaptis Bukan Elia...
Tentu saja, kita akan terkejut, karena kenyataannya, Yohanes Pembaptis tidak mampu berbuat sebagaimana diramalkan Maleakhi tentang nabi Elia, yakni "membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya", bahkan ia harus mati dipenggal kepalanya oleh umatnya sendiri, sebagaimana catatan Alkitab berikut: Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta: "Aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam!" Lalu sangat sedihlah hati raja, tetapi karena sumpahnya dan karena tamu- tamunya ia tidak mau menolaknya. Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes. Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara. Ia membawa kepala itu di sebuah talam dan memberikannya kepada gadis itu dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya. Ketika murid-murid Yohanes mendengar hal itu mereka datang dan mengambil mayatnya, lalu membaringkannya dalam kuburan. (Markus 6:25-29) 

Minggu, 16 September 2012

Mengupas Zat Ketuhanan Trinitas


Bismillahirrahmanirrahim.
Seperti yang kita ketahui, didalam ajaran Kristen (kecuali saksi Yehovah dan Unitarian yg lain), Tuhan dikonsepkan menjadi 3 oknum. Tuhan Bapa, Tuhan anak dan Tuhan Roh Kudus. Dan ketiga-tiga oknum ini sehakikat dan satu dalam zat.

Dan sekali lagi, menurut ajaran Kristen (baik itu Katolik maupun Protestan) bahwa kata Anak pada anak Tuhan yang diperankan oleh Jesus alias Yahshua alias YAOHÚSHUA hol-MEHUSHKHÁY alias 'Isa al-Masih putra Maryam bukan hanya sebagai kiasan, namun dalam arti yang sebenarnya.

Oleh karena perkataan anak Tuhan disini digunakan dalam arti yang sebenarnya, maka perkataan "Bapa" disini harus juga digunakan pula dalam arti Bapa yang sesungguhnya.

Dengan demikian terjadilah suatu hal yang mustahil !

Karena anak yang sebenarnya dari sesuatu, adalah mustahil akan memiliki suatu zat dengan Bapa yang sesungguhnya dari sesuatu itu juga.

Sebab pada ketika zat yang satu itu disebut anak, tidak dapat ketika itu juga zat yang satu ini disebut sebagai Bapa.

Begitupula sebaliknya, yaitu pada ketika zat yang satu itu disebut sebagai Bapa, tidak dapat ketika itu kita sebut zat yang sama ini sebagai anak dari Bapa itu.

Ketika kita zat yang satu ini kita sebut Bapa, maka dimanakah anak ?

Oleh karena mereka memiliki konsep pluralitas Tuhan dalam satu zat, maka disini telah menghadapi suatu dilema yang sukar. Tapi jika disebut zat Bapa lain dari zat anak, maka akan nyata pula bahwa Tuhan itu tidak Esa lagi tetapi sudah menjadi dua (dualisme keTuhanan).

Begitu pula dengan masalah oknum Trinitas yang ketiga, yang umumnya disebut sebagai Roh Kudus, menambah perbendaharaan oknum keTuhanan sehingga Tuhan memiliki tiga oknum yang berbeda satu dengan yang lainnya sehingga imbasnya pengakuan ke-Esaan Tuhan dalam satu zat akan sirna.

Roh Kudus digambarkan sebagai api, sebagai burung dan lain sebagainya. Dan oknum Roh Kudus ini

Selasa, 11 September 2012

MENJAWAB TUDUHAN ADANYA AYAT-AYAT ALQUR’AN YANG HILANG


Oleh :Menjawab Faithfreedom Indonesia

Salah satu fitnah kaum kafir adalah adanya ayat-ayat Alqur’an yang hilang.
Berikut adalah fitnah beserta jawabannya:
1. Al-Qur’an yang tercecer Menurut Abu Musa Al Asy’ari
Suwaid ibn Sa`eed ia berkata bahwa `Ali ibn Mus’hir berkata kepada kami: Dawood dari Abu Harb ibn abu al-aswad bahwa ayahnya berkata bahwa Abu Musa’ Al-ash`ari berkata: Kami biasa membawakan satu surat, yang panjang dan kerasnya seperti surat Al Baraah, Saya telah lupa kecuali ayat yang saya ingat :“Se
andainya anak Adam memiliki dua lembah yang berisi harta ia pasti berharap ketiganya dan tidak ada yang dapat memenuhi kerongkongan anak Adam kecuali liang lahat” (HR. Muslim)
Hadits inilah yang kemudian menjadi argumentasi musuh-musuh Islam yang membuktikan Al-Qur’an yang ada sekarang tidak sama dengan Al-Qur’an dizaman Rasulullah Saw. Hadits ini membuktikan bahwa Al-Qur’an yang ada sekarang tidak lengkap karena ada ayat yang tidak diakomodir didalamnya. Setelah mengemukakan Hadits ini kemudian mereka mencoba menguatkan argumentasi mereka dengan hadits lain
Anas bin Malik berkata : “Seandainya anak Adam memiliki dua lembah yang berisi harta ia pasti berharap ketiganya dan tidak ada yang dapat memenuhi kerongkongan anak Adam kecuali liang lahat, dan kepada Allah kembali ia bertaubat” (HR. Muslim)
Jawaban dari tuduhan ini adalah bahwa hadits yang pertama telah dikategorikan sebagai hadits dhoif dikarenakan sanadnya yang amat lemah, diantara kelemahannya adalah Suwaid ibn Sa`eed ,`Ali ibn Mus’hir, Dawood, tiga orang yang menjadi mata rantai hadits ini dianggap sangat lemah.
Kesaksian mengenai Suwaid Ibnu Sa’id:
Bukhari mengatakan Dia hilang penglihatan dan kemudian biasa meriwayat sesuatu yang bukan dia dengar sendiri, dan kejujurannya dipertanyakan. Nasai mengatakan dia tidak dapat dipercaya . (Al-Zahabi , Tazkirah al-Huffaaz)

7 Versi Qira'at Al-Qur'an

PENGERTIAN QIRA’AT
Dalam pandangan ulama, Qirâ’at (قراءات) secara etimologis merupakan bentuk jama’ dari qirâ’ah (قراءة) yang merupakan bentuk masdar dari qara’a (قرأ) yang berarti membaca.
Adapun secara terminologi, qirâ’at dalam pandangan ulama memiliki beberapa pengertian.

  1. Qirâ’at berarti salah satu  madzhab (aliran) pengucapan  Qur’an  yang dipilih  oleh salah satu imam qurra’ sebagai suatu madzhab yang berbeda dengan madzhab lainnya berdasarkan sanad-sanadnya yang sampai kepada Rasulullah Saw.
  2. Menurut Imam Zarkasyi (W 794 H) qirâ’at ialah “Perbedaan lafadz-lafadz yang tersirat dalam Al-Qur’an, baik mengenai huruf-hurufnya maupun tentang Kaifiyyah nya dalam hal takhfîf, tatsqîl maupun antara keduanya
  3. Qirâ’at menurut Az-Zarqôni (W 1367 H) ialah, ” madzhab (aliran) pengucapan al-Qur’an  yang dipilih  oleh salah satu imam qurra’  sebagai suatu madzhab yang berbeda dengan madzhab lainnya, yang sesuai dengan riwayat dan sanadnya, baik perbedaan yang berkenaan dengan pengucapan dalam huruf ataupun dalam kaifiyahnya.
  4. Menurut Al-Bannâ ad-Dimyâtî, qirâ’at ialah “ilmu untuk mengetahui kesepakatan pembaca atau pembawa al-Qur’an dan perbedaan mereka dalam hal hadzaf, itsbât, tahrîk, taskîn, fasal, wasal dan lain-lain yang berkenaan dengan pengucapan, penggantian dan lainnya dari aspek pendengaran.
Dari pengertian qirâ’at diatas dapat kita simpulkan bahwa text Al-Qur’an telah diturunkan dalam bentuk ucapan lisan, dan dengan mengumumkannya secara lisan pula berarti Nabi Muhammad Saw, Secara otomatis menyediakan teks dan cara pengucapannya pada umatnya, kedua-duanya haram untuk bercerai.
Sejak zaman Rasulullah telah dikenal variasi bacaan Al-Qur’an, yang Nabi sendiri menyatakan hal itu. Namun bukan berarti umat muslim boleh membaca sesuai DIALEK mereka. Variasi bacaan tersebut telah ditetapkan sejak masa Rasulullah yang sudah diakui kebenarannya oleh Rasulullah sendiri.
“… dari Ubay bin Ka’ab mengatakan : Rasulullah bertemu dengan Jibril, maka beliau berkata :
‘Wahai Jibril, sesungguhnya saya diutus kepada umat yang buta huruf, diantara mereka ada orang-orang tua dan sudah udzur, anak-anak, wanita, hamba sahaya serta orang-orang yang tidak pernah membaca buku sama sekali” , Jibril berkata : ‘Wahai Muhammad sesungguhnya Al-Qur’an itu diturunkan atas 7 macam huruf ”
Dari hadits diatas dapat diketahui bahwa Rasulullah menerima wahyu melalui malaikat Jibril dalam 7 macam huruf. Tujuh macam huruf ini yang biasa disebut “Qira’at Sab’ah” (tujuh macam bacaan) . Varian bacaan ini diperbolehkan oleh Rasulullah dan hanya terbatas apa yang diajarkannya. Selanjutnya umat Islam tidak boleh berani membaca dengan selain yang diajarkannya. Dan perbedaan cara baca itu pun tidak melahirkan suatu pertentangan makna.
Mengenai bacaan, Al-Qur`an dibaca dengan beberapa model bacaan.

Zionisme dan HAM

Saat ini penghormatan terhadap Hak-hak Asasi Manusia, masuk sebagai pokok-pokok utama yang juga sangat ditekankan didalam Piagam PBB dan Deklarasi Internasional HAM, Hak Kehidupan, Kemerdekaan, Keamanan, Kepemilikan, termasuk dasar-dasar utama Hak Asasi Manusia. Dari sini nampaknya dasar-dasar tersebut seharusnya dinyatakan sebagai fondasi hukum untuk pemeliharaan hak-hak Internasional. Akan tetapi walaupun dasar-dasar utama hak-hak asasi manusia, dan seluruh catatan-catatan politik telah dimuat disana, masih banyak kasus pelanggaran Hak-hak Asasi yang dapat disaksikan dengan jelas, yang terjadi didepan mata para pengaku pembela Hak Asasi Manusia tanpa memberikan reaksi sedikitpun terhadap semua itu.
Saat ini hak-hak rakyat muslim Palestina pendudukan, telah dilanggar dengan cara yang demikian itu. Penyiksaan, pembunuhan, penindasan dan pengusiran kaum muslimin dari kampung halaman mereka, perampasan dan pemanfaatan harta kekayaan dan tanah milik muslimin secara illegal, sejak perang bulan Juni 1967 hingga sekarang merupakan sebagian dari kasus-kasus nyata pelanggaran HAM oleh rezim zionis. Proses ini terutama setelah penandatanganan Perjajian Oslo, pada tanggal 13 September 1993 menjadi semakin memuncak. Menurut perjanjian yang diteken oleh PLO dan Rezim Zionis, masalah-masalah yang berkenaan dengan Baitul Maqdis, telah dilimpahkan keperundingan-perundingan tuntas untuk mencapai penyelesaian.
Akan tetapi pelimpahan masalah ini kepada perundingan-perundingan, ternyata mendatangkan hasil-hasil penting yang menguntungkan pihak zionis dan merugikan warga Palestina. Salah satu hasil penting peristiwa ini ialah bahwa delegasi-delegasi perwakilan politik baru Palestina dan pemerintahan otonomi, serta Dewan Pembentuk undang-undang Palestina, terhalang untuk memiliki segala bentuk perwakilan sehubungan dengan HAM di Baitul Maqdis. Hasil penting lain masalah ini ialah bahwa rezim zionis, dengan menggunakan kesempataan yang ada, melakukan perubahan-perubahan struktur sosial dan bangunan kota Baitul Maqdis ; yaitu dengan menjalani politik-politik yang sudah diatur rapi sebelumnya, rezim zionis berusaha mengusir warga Palestina dari bagian Timur Baitul Maqdis, dan menempatkan warga yahudi sebagai gantinya. Para pemimpin politik zionis pun dalam rangka mendukung rencana tersebut, memberlakukan aksi-aksi penumpasan dengan sangat hebat terhadap warga Palestina Baitul Maqdis. Didalam acara-acara yang akan kami sajikan untuk anda setiap Malam Selasa, kami akan sampaikan informasi-informasi yang lebih lengkap untuk anda, untuk itu langsung saja marilah kita ikuti sajian pertama kami ini .
Sebagaimana yang anda ketahui Hak-hak Asasi Manusia yang paling jelas dan yang paling alami, ialah bahwa setiap orang dapat hidup bebas dinegaranya sendiri, mereka bekerja, berusaha, sampai meninggal dengan tenang ditempatnya sendiri. Akan tetapi hari ini sudah hampir 50 tahun, dengan segala kekejaman Rezim Zionis telah merampas hak yang paling mendasar ini dari rakyat Palestina. Dengan merampas tanah air muslimin, dan menempatkan kaum yahudi ditanah tersebut, maka secara nyata rezim zionis telah melanggar ketetapan Jenewa, yang sudah dikenal sebagai salah satu dari dasar-dasar Hak-hak Asasi Manusia.

Sabtu, 08 September 2012

Damai dengan Islam



Manusia adalah makhluq yang memiliki fitrah agama, sebagaimana manusia memiliki fitrah makan, tidur, nikah dan bersosial, namun dari sekian banyak fitrah yang terdapat dalam diri manusia fitrah agamalah yang terpenting untuk diprioritaskan sehingga menjadikan kehidupan manusia itu sendiri damai dan tentram dengan fitrah keagamaanya, karena pada dasarnya semua jiwa yang ada
dimuka bumi ini semua memiliki fitrah keislaman semenjak manusia dilahirkan dari rahim ibunya, sebagaimana yang telah disabdakan Rasululloh saw dalam hadistnya : “semua yang terlahir dimuka bumi ini dalam kondisi fithrah maka kedua orang tua-nyalah yang menjadikan mereka beragama yahudi, nashrani, dan majusi “ ( hadist ) dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali hanya untuk beribadah kepadaKu” (surat Adz-dzariyaaat) Manusia adalah makhluq yang memiliki fitrah agama, sebagaimana manusia memiliki fitrah makan, tidur, nikah dan bersosial, namun dari sekian banyak fitrah yang terdapat dalam diri manusia fitrah agamalah yang terpenting untuk diprioritaskan sehingga menjadikan kehidupan manusia itu sendiri damai dan tentram dengan fitrah keagamaanya, karena pada dasarnya semua jiwa yang ada dimuka bumi ini semua memiliki fitrah keislaman semenjak manusia dilahirkan dari rahim ibunya, sebagaimana yang telah disabdakan Rasululloh saw dalam hadistnya : “ semua yang terlahir dimuka bumi ini dalam kondisi fithroh maka kedua orangtuanyalah yang menjadikan mereka beragama yahudi, nashrani, dan majusi “ ( hadist ) Berdasarkan hadist diatas kita sebagai umat Islam seharusnya bangga bahkan harus percaya diri sekaligus mampu mengimpelentasikannya dalam prilaku sehari-hari, dengan menampilkan identitas diri sebagai muslim kaffah sebagaimana salah satu visi Islam yaitu

Islam Jalan LURUS, Kristen jalan yang SESAT!!

Pendeta Richmon menipu umat Islam dengan ajaran “shirathal mustaqiim” (jalan yang lurus) yang keliru. Padahal Al-Qur'an telah menjelaskan bahwa jalan yang lurus yang dimaksud surat Al-Fatihah ayat 6 dalam ayat berikutnya: “Yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat” (Al-Fatihah 7). Menurut ayat ini, kriteria jalan yang lurus itu ada dua, yaitu:

1. Jalannya orang-orang yang telah mendapat nikmat dan ridha Allah, yaitu: para nabi, shiddiqin, syuhada dan shalihin karena mereka adalah orang-orang yang selalu taat dan istiqamah dalam beribadah.
Pengertian ini sesuai dengan firman Allah dalam surat An-Nisa’ 69.

2. Jalan yang lurus itu kontradiktif dengan jalan orang yang dimurkai Allah dan jalan orang yang sesat. Golongan ‘Al-Magdhub alaihim’ (orang yang dimurkai Allah) adalah umat Yahudi, kaum yang mengetahui kebenaran akan tetapi enggan mengamalkannya (Al Ma’idah 60).

Sedangkan golongan ‘Adh-dholliin’ (orang-orang yang sesat) adalah umat Nasrani, kaum yang bersemangat untuk beramal ibadah tapi tidak didasari ilmu (Al-Ma’idah 77).

Pendeta Richmon melecehkan Islam sebagai agama sesat yang belum lurus. Menurutnya, jika Islam adalah agama yang lurus, mengapa umat Islam masih berdoa minta ditunjuki kami jalan yang lurus dalam shalat?

Tuhan Maha Jahat dan Penipu




Jawaban untuk Pendeta Antonius Richmon Bawengan (1)

Kasus kerusuhan Temanggung pada Senin, 8 Februari 2011 lalu dipicu oleh buku hujatan Islam dalam buku “Ya Tuhanku, Tertipu Aku!” yang disebarkan Pendeta Antonius Richmon Bawengan kepada warga Muslim Temanggung. Buku bersampul hijau setebal 60 halaman ini penuh dengan hujatan terhadap Islam. Dalam buku yang tidak mencantumkan nama penulis dan penerbit ini, digelar ratusan hujatan Islam yang dibagi dalam 21 poin.

Selanjutnya pada sub judul “Mohon Ditunjuki Jalan Yang Lurus,” Pendeta Richmon melecehkan Allah sebagai Tuhan yang jahat dan menipu umat Islam ke neraka. Berikut kutipannya:


“Penganut Agama Arabi mentaati ketentuan untuk menyembah Allah, antara lain dalam bentuk shalat 5 waktu, yang berlangsung 17 rekaat setiap hari. Dalam setiap rekaat shalatnya, umat Muhammad umumnya melafazkan Al-Fatihah, yang berisi antara lain: “…Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang Engkau telah anugerahkan nikmat kepada mereka…”


17 kali sehari kalimat permohonan itu diucapkan oleh muslim yang takwa. Hari ini belum dikabulkan, besok memohon lagi. Tidak dikabulkan, lanjut dengan permohonan di hari berikutnya. 6100 kali dimohonkan dalam setahun, tidak terkabul juga.


Fakta menunjukkan bahwa sampai hari ini, sesudah 15 abad agama Islam berkembang, permohonan tentang Jalan yang lurus itu berlanjut terus. Berarti Allah belum/tidak mengabulkannya. Begitu jahatnya Allah?


Oleh Allah, sesembahan muslim, umat muslim diperlakukan serupa dengan onta yang dibodohi oleh manusia cerdas.... Umat muslim yang takwa berharap terus, hari lepas hari bermohon, dan berharap, agar beroleh Jalan Lurus ke Surga. Dengan rajin beribadah, shalat 5 waktu, berharap ditunjuki Jalan Lurus. Sampai di ujung jalan-hidupnya tidak diperolehnya. Apa artinya keadaan itu?

Rabu, 05 September 2012

RENCANA KRISTENISASI DI BIDANG INFORMASI


Lapangan informasi harus dikontrol paling tidak 75% oleh orang Kristen, karena
informasi merupakan persenjataan yang paling tajam untuk mengontrol umat Islam.
Dengan propaganda/informasi, kita dapat meremehkan atau menganggap kecil umat
Islam dan menggiringnya agar menjadi tidak berarti dalam kancah nasional. Kita
harus tahu bahwa surat kabar, radio, dan TV selalu menulis, menyiarkan
kejadian-kejadian sedemikian rupa untuk memberi kesan buruk tentang Islam dan
ummatnya serta untuk menciptakan pertikaian diantara mereka. Slogan kita adalah
"Bikin orang Islam berkelahi satu sama lain dan pecah satu sama lain,
kontrol dan kendalikan kehidupan mereka". Semua koran dan media cetak di
Indonesia ada dipihak kita dan harus digunakan sebaik-baiknya untuk menyebarkan
propaganda agar persatuan umat Islam terpecah belah.
Note:
*) Disadur dari majalah Crescent International, terbitan Toronto, Canada edisi
16-30
November 1988 hal 8. Mediah Dakwah Juni 90 juga memuat naskah asli
majalah Crescent International.
Sesudah Dokumen Rahasia ini dipublikasikan dalam Media Dakwah No.192,Zulqa'idah
1410/Juni 1990, Sekretaris Umum Majelis Pekerja Harian Persekutuan Gereja